2 Tewas dan 3 Terluka Akibat Serangan terhadap Van Penjara Prancis, Polisi Memburu Pria Bersenjata

NTD

Sebuah van penjara diserang pada  14 Mei di dekat stasiun tol di provinsi Eure di Prancis utara. Seorang tahanan yang terlibat dalam perdagangan narkoba dan pembunuhan geng melarikan diri. Pihak berwenang telah mengerahkan sejumlah besar pasukan polisi untuk memburu pria bersenjata yang melarikan diri dan tahanan. 

Polisi mengatakan insiden itu terjadi tepat pada Selasa setelah pukul 11.00  di alun-alun tol di jalan raya A154 di Incarville, di mana sebuah kendaraan penjara mengangkut tahanan antara Rouen dan Evreux. Saat kendaraan pengelola melewati stasiun tol, sebuah mobil Peugeot curian bertabrakan dengan dengan Audi mengikuti di belakang kendaraan penjara. Setelah pria bersenjata itu keluar dari kendaraan, dia melepaskan tembakan ke kendaraan penjara di depan umum.

Mobil-mobil lain yang diparkir di pintu tol menyaksikan keseluruhan penembakan,  beberapa pengemudi bahkan merekam sebagian adegan tersebut. Setelah kejadian tersebut, polisi menutup jalan raya A154 dari  Incarville ke Evreux.

Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji akan melakukan segala upaya untuk menangkap mereka yang berada di balik serangan tersebut, termasuk tahanan yang masih buron dan mereka yang membantunya melarikan diri, demikian laporan Kantor Berita Central News Agency.

Jaksa Paris Laure Beccuau mengatakan insiden itu menewaskan dua penjaga penjara dan melukai tiga lainnya. Salah satunya berada dalam kondisi kritis di rumah sakit; dua lainnya menerima perawatan di unit perawatan intensif.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin mengatakan ratusan polisi dan gendarmerie telah dikerahkan untuk bergabung dalam perburuan tersebut. Kedua penjaga penjara laki-laki yang tewas saat menjalankan tugas adalah seorang pejabat dan seorang sipir, masing-masing lahir pada tahun 1972 dan 1989. Salah satu dari mereka meninggalkan seorang istri dan dua orang anak dan yang lainnya meninggalkan seorang wanita yang sedang hamil lima bulan .

Becuo mengatakan tahanan yang melarikan diri adalah Mohamed Amra, lahir pada tahun 1994. Dia dihukum karena perampokan minggu lalu dan didakwa dalam kasus penculikan dan kematian.

Sumber yang mengetahui kasus tersebut mengatakan Amta diduga terlibat dalam penyelundupan narkoba dan memerintahkan pembunuhan geng.

Sumber lain menyebut Amra diduga memimpin jaringan kriminal. Beberapa media menyatakan bahwa julukannya adalah “La Mouche” (Si Lalat).

Pengacara Amra mengatakan, Amra mencoba melarikan diri dari penjara akhir pekan lalu dengan menggergaji pagar sel.

Ini adalah pertama kalinya sejak tahun 1992 seorang penjaga penjara tewas saat menjalankan tugas di Prancis. (Hui)