Saat Kongres AS Menyelidiki Aksi Protes Anti Israel di Kampus, Terungkap Jaringan Terkait dengan Partai Komunis Tiongkok di Baliknya

Guan Yue/ Lin Qing

Di saat Kongres AS sedang menyelidiki mereka yang berada di balik protes pro-Palestina di berbagai universitas di seluruh Amerika Serikat, sebuah laporan lembaga pemikir telah mengungkapkan bahwa seorang pendukung protes yang kaya raya sebenarnya adalah seorang propagandis luar negeri bagi Partai Komunis Tiongkok. Pada  14 Mei, Kongres AS meluncurkan investigasi luas terhadap organisasi nirlaba yang mendanai dan mendukung protes anti-Israel di kampus-kampus di seluruh Amerika Serikat.

Ketua Komite Pengawasan dan Akuntabilitas DPR Amerika Serikat, James Comer dan Ketua Komite Pendidikan dan Ketenagakerjaan Virginia Foxx mengatakan dalam sebuah surat kepada Departemen Keuangan bahwa kedua komite DPR sedang “menyelidiki organisasi, kepemimpinan dan keterlibatan dalam pro-Hamas, anti-Semitisme, Sumber pendanaan dan pendanaan untuk kelompok-kelompok yang memprotes Israel dan Amerika Serikat serta secara ilegal berkemah di kampus-kampus Amerika.”

Sebelumnya, pejabat pemerintah dan administrator universitas menuduh aksi protes di universitas-universitas Amerika mempunyai “agitator dari luar”. 

Pada 1 Mei, setelah polisi New York dikirim untuk membersihkan area di Universitas Columbia, Walikota New York Eric Adams mengatakan pada konferensi pers bahwa “agitator dari luar berlatih di lapangan mereka dan benar-benar terlibat dalam gerakan ini.”

Kelompok yang didakwa oleh Kongres mendanai atau mendukung protes  termasuk Students for Justice in Palestine (SJP), American Muslim for Palestine (AMP), Jewish Voice for Peace, Rockefeller Brothers Fund, Tides Foundation, Open Society Foundations, Bill dan May Linda Gates Foundation, Dewan Otoritas Palestina untuk Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Adala Justice Project, dan Samidoun.

Pada saat yang sama, sebuah wadah pemikir bernama Network Contagion Research Institute (NCRI) mengungkap organisasi lain yang mendanai protes Tingba-SID4P. SID4P mengorganisir banyak demonstrasi anti-Israel setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober tahun lalu. NCRI menyebut SID4P sebagai “anti-kapitalis, anti-polisi dan anti-pemerintah.”

SID4P berafiliasi dengan Jaringan Singham. Adapun Jaringan Singham adalah koalisi kelompok sayap kiri yang didanai oleh Neville Roy Singham dan istrinya Jodie Evans. Laporan NCRI menggambarkan Singham dan Evans sebagai “pasangan kuat dalam gerakan sayap kiri global” yang hubungannya dengan Partai Komunis Tiongkok telah banyak didokumentasikan.

Singham bekerja sama dengan media resmi Partai Komunis Tiongkok dan menggunakan sejumlah organisasi nirlaba dan perusahaan cangkang sebagai kedok untuk mendanai kegiatan propaganda Partai Komunis Tiongkok di seluruh dunia. Organisasi-organisasi ini termasuk “Tolak Perang Dingin Baru” dan “Pink Alert”. Pada  November 2021, di Chinatown London, anggota “Tolak Perang Dingin Baru” menyerang aktivis yang mendukung gerakan pro-demokrasi Hong Kong. Pink Alert membela penahanan warga Uighur yang dilakukan Tiongkok.

Xinhan tinggal di Shanghai, dan salah satu medianya bekerja sama untuk memproduksi acara YouTube, yang sebagian didanai oleh departemen publisitas kota. Dua media lain di bawah payungnya bekerja sama dengan sebuah universitas Tiongkok untuk “menyebarkan suara Tiongkok ke dunia.” Pada bulan Juli 2023, Xinhan berpartisipasi dalam seminar tentang mempromosikan Partai Komunis Tiongkok di seluruh dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir, PKT secara aktif bekerja sama dengan orang-orang luar negeri untuk menciptakan selebriti internet asing, dengan tujuan menyamarkan propaganda sebagai konten independen.

Video yang diproduksi tim Singham di YouTube secara kolektif telah ditonton jutaan kali.

Hasilnya adalah kelompok-kelompok sayap kiri ini tampaknya muncul secara organik, namun kenyataannya mereka memuntahkan retorika pemerintah PKT dan kemudian dikutip oleh media pemerintah PKT.

NCRI menyebut Singham sebagai “saluran” pengaruh geopolitik PKT. Namun, organisasi nirlaba Singham tidak terdaftar berdasarkan Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing. Menurut undang-undang AS, organisasi yang mempengaruhi opini publik atas nama pasukan asing wajib mendaftar.

“Saya memperingatkan pemerintahan Biden tentang hubungan antara Partai Komunis Tiongkok dan kelompok sayap kiri tertentu yang beroperasi di Amerika Serikat, tetapi mereka tidak mendengarkan,” kata Senator Partai Republik Florida Marco Rubio kepada Fox “Organisasi Pro-Hamas dan Partai Komunis Tiongkok memiliki sikap anti-Amerika, anti-Barat, dan pro-Iran yang sama, dan ia tidak terkejut dengan laporan hubungan antara organisasi pro-Hamas dan Partai Komunis Tiongkok.” (Hui)