oleh Luo Tingting
Pada 24 Mei malam, sekitar 100.000 orang warga sipil Taiwan berkumpul di luar Gedung Legislatif Yuan di Taipei untuk memprotes pengesahan paksa RUU Perluasan Kekuasaan Kongres oleh Partai Biru (Partai Kuomingtang) dan Partai Putih (Partai Rakyat Taiwan), yang merusak konstitusionalisme demokratis Taiwan, dan menuntut agar RUU tersebut dikembalikan ke komite untuk ditinjau.
Pada saat yang sama, warga Taiwan di seluruh negeri juga bergerak serentak menggelar unjuk rasa yang bertemakan “Saya menentang Kongres”. Selain di depan gedung Legislatif Yuan Taipei, unjuk rasa juga terjadi di Taichung, Nantou, Changhua, Chiayi, Tainan, Kaohsiung, Taitung, Hualien dan lainnya.
Legislator Partai Progresif Demokratik (DPP) memprotes reformasi parlemen dari oposisi Kuomintang (KMT) dan Partai Rakyat Taiwan (TPP) selama pertemuan Legislatif Yuan pada 24 Mei 2024. (Annabelle Chih/Getty Images)
Saat pemungutan suara tentang RUU Reformasi Kongres di Kongres Taipei pada 24 Mei 2024, anggota Partai Progresif Demokratik mengangkat slogan-slogan yang bertuliskan “menentang operasi kotak hitam, anti-ekspansi kekuasaan, dan anti-korupsi” (Sam Yeh/AFP/Getty Images)
Legislator Partai Progresif Demokratik (DPP) memprotes reformasi parlemen dari oposisi Kuomintang (KMT) dan Partai Rakyat Taiwan (TPP) selama pertemuan Legislatif Yuan pada 24 Mei 2024. (Annabelle Chih/Getty Images)
Anggota Partai Progresif Demokratik yang berkuasa bertepuk tangan sebagai protes selama pemungutan suara tentang RUU Reformasi Majelis Nasional di Taipei pada 24 Mei 2024. (Sam Yeh/AFP/Getty Images)
Legislator Partai Progresif Demokratik (DPP) memprotes reformasi parlemen dari oposisi Kuomintang (KMT) dan Partai Rakyat Taiwan (TPP) selama pertemuan Legislatif Yuan pada 24 Mei 2024. (Annabelle Chih/Getty Images)
Legislator Partai Progresif Demokratik (DPP) memprotes reformasi parlemen dari oposisi Kuomintang (KMT) dan Partai Rakyat Taiwan (TPP) selama pertemuan Legislatif Yuan pada 24 Mei 2024. (Annabelle Chih/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, massa berkumpul di luar Parlemen Taipei, Taiwan untuk memprotes rancangan undang-undang tersebut. (Yasuyoshi Chiba/AFP/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, massa berkumpul di luar Parlemen Taipei, Taiwan untuk memprotes rancangan undang-undang yang diusulkan. (Annabelle Chih/Getty Images)
Pengunjuk rasa yang berjongkok di tanah dengan memegang payung yang bertuliskan “Selamatkan Taiwan”. (Sam Yeh/AFP/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, massa berkumpul di luar Parlemen Taipei, Taiwan untuk memprotes rancangan undang-undang yang diusulkan. (Annabelle Chih/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, massa berkumpul di luar Parlemen Taipei, Taiwan untuk memprotes rancangan undang-undang yang diusulkan. Seseorang memegang poster bertuliskan : “Saya warga Kaohsiung, saya menentang Kongres”.(Annabelle Chih/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, massa berkumpul di luar Parlemen Taipei, Taiwan untuk memprotes rancangan undang-undang yang diusulkan. (Annabelle Chih/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, massa berkumpul di luar Parlemen Taipei, Taiwan untuk memprotes rancangan undang-undang yang diusulkan. (Sam Yeh/AFP/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, massa berkumpul di luar Parlemen Taipei, Taiwan untuk memprotes rancangan undang-undang yang diusulkan. Warga memegang poster bertuliskan : “Tidak ada diskusi, tidak ada demokrasi”. (Annabelle Chih/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, massa berkumpul di luar Parlemen Taipei, Taiwan untuk memprotes rancangan undang-undang yang diusulkan. (Sam Yeh/AFP/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, massa berkumpul di luar Parlemen Taipei, Taiwan untuk memprotes rancangan undang-undang yang diusulkan. (Annabelle Chih/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, massa berkumpul di luar Parlemen Taipei, Taiwan untuk memprotes rancangan undang-undang yang diusulkan. (Annabelle Chih/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, pengunjuk rasa membentangkan poster bertuliskan “Tidak Ada Diskusi, Tidak Ada Demokrasi”. (Sam Yeh/AFP/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, massa berkumpul di luar Parlemen Taipei, Taiwan untuk memprotes rancangan undang-undang yang diusulkan. (Yasuyoshi Chiba/AFP/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, seorang pengunjuk rasa membentangkan spanduk yang menolak Partai Komunis dan meminta Ketua Kongres Han Kuo-yu untuk mundur”. (Sam Yeh/AFP/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, seorang pendukung memasang poster bertuliskan : “Saya menentang Kongres”. di sebuah rapat umum. (Sam Yeh/AFP/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, di luar Gedung Legislatif Yuan Taipei, seorang pengunjuk rasa menempelkan stiker bertuliskan “Pertahankan Demokrasi, Pertahankan Taiwan” di pipinya. (Sam Yeh/AFP/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, di luar Legislatif Yuan Taipei, puluhan ribu warga Taiwan berkumpul untuk memprotes rencana KMT dan Partai Rakyat Taiwan untuk memperluas kekuasaan parlemen selama pemungutan suara mengenai RUU Reformasi Kongres. (Sam Yeh/AFP/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, pengunjuk rasa melambai tangan kepada anggota parlemen Partai Progresif Demokrat. (Annabelle Chih/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, di luar Legislatif Yuan Taipei, puluhan ribu warga Taiwan berkumpul untuk memprotes rencana KMT dan Partai Rakyat untuk memperluas kekuasaan parlemen selama pemungutan suara mengenai RUU Reformasi Kongres. (Yasuyoshi Chiba/AFP/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, di luar Gedung Legislatif Yuan Taipei, seorang pengunjuk rasa memegang poster yang memprotes rencana KMT dan Partai Rakyat untuk memperluas kekuasaan parlemen selama pemungutan suara mengenai RUU Reformasi Kongres. (Yasuyoshi Chiba/AFP/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, di luar Gedung Legislatif Yuan Taipei, seorang pengunjuk rasa memegang pposter bertuliskan : “Menentang operasi kotak hitam”. (Yasuyoshi Chiba/AFP/Getty Images)
Pada 24 Mei 2024, di luar Gedung Legislatif Yuan Taipei, seorang pengunjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan “Tidak ada diskusi, tidak ada demokrasi”. (Yasuyoshi Chiba/AFP/Getty Images)