EtIndonesia. Kita semua pernah mengalami hari-hari buruk di tempat kerja, saat-saat ketika Anda berharap tetap di tempat tidur untuk menghindari kesalahan atau rasa malu.
Kasihan sekali pegawai pemerintah yang secara tidak sengaja mematahkan lengan mumi saat melakukan renovasi di Institut Nasional Antropologi dan Sejarah (INAH) di Meksiko.
Mumi tersebut adalah salah satu dari beberapa mumi yang dikuburkan pada abad ke-19 dan kini dipajang di museum.
INAH sejak itu menuduh Kota Guanajuato di Meksiko merusak artefak mumi yang terkenal di negara Amerika Tengah tersebut, dan menyatakan akan meminta jawaban dari pemerintah federal.
Badan arkeologi juga bermaksud untuk mengajukan catatan renovasi, izin, dan pegawai pemerintah yang terlibat.
“Peristiwa ini menegaskan bahwa cara pemindahan koleksi museum tidak benar dan jauh dari penerapan strategi perbaikan dan konservasi yang tepat, tindakan yang dilakukan justru mengakibatkan kerugian, tidak hanya pada badan ini,” tulis lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Tampaknya situasi ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang protokol yang tepat dan kurangnya pelatihan personel yang bertugas melaksanakan tugas-tugas tersebut.”
INAH tidak mengatakan apa atau, jika ada, bagian lain yang jatuh dari mumi tersebut.
Mayat-mayat yang diawetkan secara tidak sengaja menjadi mumi ketika mereka dikuburkan di ruang bawah tanah di lingkungan tanah kering dan kaya mineral di negara bagian pertambangan Guanajuato.
Beberapa masih memiliki rambut, kulit kasar dan pakaian aslinya.
Insiden ini bukanlah satu-satunya kecelakaan arkeologi yang terjadi selama pekerjaan museum biasa.
Pada tahun 2015, kursi milik firaun terkenal Raja Tutankhamun patah saat dipindahkan dari Museum Mesir di Lapangan Tahrir Kairo ke Museum Agung Mesir.
Sebuah sarkofagus, meja persembahan, dan bejana marmer juga rusak dalam perjalanan.
Dan bukan hanya staf yang secara tidak sengaja merusak artefak yang tak ternilai harganya.
Pada tahun 2017, peti mati batu berusia 800 tahun yang ‘unik secara historis’ di Prittlewell Priory Museum di Southend, Essex, rusak ketika pengunjung memasukkan anak mereka ke dalamnya. (yn)
Sumber: metro