NTD
Asap hitam terus melayang melintasi perbatasan Gaza. Pada Selasa, para saksi mata mengatakan mereka menemukan tank dan kendaraan lapis baja Israel yang dilengkapi dengan senapan mesin berada di dekat Masjid Al Awda di pusat Rafah. Ini adalah untuk pertama kalinya dalam tiga minggu terakhir sejak Israel melancarkan serangannya di Rafah, tank-tank Israel bergerak maju sampai ke pusat Rafah.
Di saat yang sama, Israel melancarkan serangan udara semalaman di kawasan Muwasi, suatu daerah di sebelah barat Rafah. Dilaporkan sedikitnya ada 20 orang yang tewas dalam serangan.
Ini merupakan serangan babak baru setelah Israel menggempur tempat persembunyian para pemimpin senior Hamas dua hari lalu. Dan serangan Minggu itu menyebabkan kebakaran besar di sebuah tenda kamp yang ​​​​menewaskan sedikitnya 45 orang. Militer Israel mengatakan bahwa kebakaran itu merupakan sebuah kecelakaan, tidak ada unsur kesengajaan. Saat ini penyebab kebakaran masih sedang diselidiki.
“Amunisi kami sendiri tidak mungkin menyebabkan kebakaran sebesar ini. Investigasi kami bertujuan untuk menentukan apa yang menyebabkan kebakaran sebesar ini,” ujar juru bicara militer Israel Mayor Jenderal Daniel Hagari.
Setelah bencana tersebut, semakin banyak warga Palestina yang meninggalkan Rafah.
Ahmed Al-Namleh, seorang pria Palestina mengatakan : “Kami tidak tahu kemana kami harus pergi.”
Pemerintahan Biden menghimbau Israel mengambil semua tindakan pencegahan untuk melindungi warga sipil, sementara Israel menghadapi lebih banyak tekanan dari komunitas internasional untuk melakukan gencatan senjata.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan : “Ini membuktikan bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza.”
Meskipun demikian, militer Israel tidak memperlambat upayanya untuk melawan teroris. Selain melakukan serangan terarah ke Rafah, rekaman video juga menunjukkan bahwa Israel juga melakukan serangan udara ke terowongan Hamas di pusat Rafah.
Terowongan yang panjangnya 800 meter dan kedalaman 18 meter tersebut, kabarnya digunakan oleh Hamas untuk mengangkut militan, senjata, dan perbekalan.
Di wilayah Jabaliya utara, tentara Israel menghancurkan terowongan, pos pengamatan, penyimpanan senjata, dan fasilitas militer yang digunakan Hamas dalam melakukan serangan. (sin)