Xi Jinping Klaim AS Berusaha Membujuk PKT untuk Menyerang Taiwan, Dibantah oleh Amerika Serikat dan Taiwan

NTD

Baru-baru ini media Inggris melaporkan bahwa pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping mengatakan kepada pejabat Uni Eropa bahwa Amerika Serikat berusaha membujuk Partai Komunis Tiongkok untuk menyerang Taiwan. Berita tersebut menarik perhatian dari semua lapisan masyarakat. Pada 18 Juni Kementerian Luar Negeri Taiwan menegaskan bahwa komunitas internasional sangat jelas mengenai siapa yang ingin mencoba mengubah status quo Selat Taiwan.

Media Inggris “Financial Times” mengutip sumber yang mengetahui masalah ini pada 15 Juni mengatakan bahwa pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping mengatakan kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen bahwa Washington berusaha membujuk Beijing untuk menyerang Taiwan.

Kepada “Financial Times” sumber mengatakan bahwa Xi Jinping mengeluarkan pernyataan itu ketika dia bertemu dengan Ursula von der Leyen pada April 2023. “Amerika Serikat berusaha menghasut Tiongkok agar menginvasi Taiwan, namun dirinya tidak mau terpancing”, kata Xi Jinping.

Opini publik pun menjadi heboh begitu berita di atas tersebar. Pejabat dari Amerika Serikat dan Taiwan pun bergantian membantahnya.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby dalam tanggapan atas pertanyaan media pada 17 Juni mengatakan : “Pertama-tama saya katakan bahwa itu tidak benar. Sama sekali tidak berdasar”. John Kirby mengaku dirinya tidak tahu bagaimana Xi Jinping bisa berpikir seperti itu. Yang pasti itu tidak benar.”

Pada konferensi pers di hari yang sama, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller juga membantah bahwa pernyataan Xi Jinping “jelas tidak benar”. Miller mengatakan Amerika Serikat telah menjelaskan, termasuk secara langsung ditujukan kepada pejabat tinggi Partai Komunis Tiongkok, bahwa AS masih memberlakukan kebijakan Satu Tiongkok, dan itu pun tidak berubah, juga tidak akan berubah. Bahkan Amerika Serikat akan terus mendesak kedua sisi di Selat Taiwan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas.

Pada 18 Juni, Wang Liang Yu, Direktur Urusan Amerika Serikat dari Kementerian Luar Negeri Republik Tiongkok menegaskan dalam konferensi pers rutinnya, bahwa selama ini Republik Tiongkok, Amerika Serikat, dan negara-negara dengan cita-cita serupa terus mendiskusikan cara untuk menjaga perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan secara bersama. Komunitas internasional pun tahu betul dalam beberapa tahun terakhir ini siapa yang terus berdalih dan berusaha mengubah status quo.

Dalam beberapa tahun terakhir, provokasi militer Tiongkok terhadap Taiwan semakin meningkat. Pada  Maret tahun ini, Kementerian Luar Negeri AS menyebutkan bahwa tindakan provokatif yang terus dilakukan Beijing di Selat Taiwan dan tekanan terhadap Taiwan menunjukkan bahwa PKT yang secara sepihak berupaya mengubah status quo Selat Taiwan. (sin)