UE Mengupayakan Kerjasama Pertahanan dengan Jepang dan Korea Selatan Demi Menanggapi Perubahan Lingkungan Eurasia

oleh Li Qingyi

Menurut pengungkapan media Jepang, Uni Eropa berupaya menjalin kemitraan industri militer dengan Jepang dan Korea Selatan untuk mengembangkan senjata dan peralatannya secara bersama. Ini akan menjadi kerja sama pertama di bidang pertahanan antara Uni Eropa dan negara Asia.

Seorang pejabat senior Komisi Eropa baru-baru ini mengungkapkan berita tentang kerja sama pertahanan UE-Jepang-Korea Selatan kepada Nikkei Business News. Ia mengatakan : “Lingkungan keamanan di Eropa dan Asia sedang mengalami perubahan yang luar biasa. Oleh sebab itu Eropa berharap dapat mengembangkan kemitraan dan bekerja sama lebih erat dengan Jepang dan Korea Selatan”.

Menurut laporan yang beredar, bahwa tujuan Uni Eropa adalah dapat mencapai kesepakatan tingkat menteri dengan Jepang sebelum akhir tahun ini.

Dengan bermitra dengan perusahaan-perusahaan Eropa, Jepang dapat meningkatkan teknologi pertahanan, memangkas biaya, dan memperluas saluran penjualan perangkat keras. Sedangkan bagi Uni Eropa, kerja sama dengan Jepang akan mendorong kebersamaan dalam mengembangkan senjata dan peralatannya, selain juga meningkatkan sumber pengadaan.

Uni Eropa juga sedang mempertimbangkan kerja sama dengan Jepang dan Korea Selatan di berbagai bidang seperti ruang angkasa dan keamanan siber untuk menghadapi ancaman serangan siber, disinformasi dari Partai Komunis Tiongkok dan Rusia.

Ini akan menjadi kerja sama keamanan dan pertahanan pertama antara Uni Eropa dengan negara di Asia, dan langkah ini dilakukan ketika ancaman dari Tiongkok, Rusia, dan Korea Utara terhadap wilayah tersebut semakin meningkat.

Jepang sebelumnya pernah menyatakan bahwa negaranya sedang menghadapi “lingkungan keamanan yang paling parah dan kompleks sejak Perang Dunia II”. Invasi Rusia ke Ukraina telah meningkatkan kekhawatiran Jepang terhadap invasi Tiongkok ke Taiwan.

Pada saat yang sama, Korea Selatan juga menghadapi ancaman dari Korea Utara. Apa lagi Rusia dan Korea Utara baru menandatangani “Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif” pada Rabu lalu (19 Juni), yang mencakup dukungan militer timbal balik pada saat krisis. (sin)