EpochTimesId – Badan Intelijen Amerika Serikat menemukan enam buah kapal yang secara diam-diam membantu Korea Utara. Keenam kapal yang memiliki hubungan dengan Tiongkok tersebut melanggar resolusi sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pejabat AS menggunakan citra satelit dan alat intelijen lainnya untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi. Data yang dikumpulkan berkaitan dengan jalur pelayaran, kargo dan jalur kapal lain. Mereka menelusuri keenam kapal Tiongkok ini, termasuk daftar perusahaan Tiongkok yang memiliki atau mengelola kapal ini.
Berita Tiongkok Lainnya
Berita Amerika Lainnya
Berita dan Artikel Kesehatan
Berita dan Artikel Olahraga
Berita dan Artikel Sains Teknologi
Wall Street Journal pada Kamis (18/1/2018) lalu melaporan bahwa bukti terkait telah disampaikan kepada komite sanksi PBB. Amerika Serikat menuntut agar lembaga di PBB secara resmi mengumumkan 10 kapal kargo yang melanggar sanksi terhadap Korea Utara.
Pemerintah Tiongkok sendiri sudah dua kali memboikot permintaan AS. Namun, mereka menyepakati untuk memasukkan keempat kapal lainnya yang terlacak oleh AS ke dalam daftar hitam PBB. Tetapi, empat kapal itu tidak ada hubungannya dengan Tiongkok.
Wall Street Journal dalam laporannya menyebutkan bahwa berdasarkan foto-foto dan peta yang diserahkan ke PBB serta laporan intelijen yang telah dideklasifikasi diketahui, kapal-kapal tersebut memuat kargo ilegal. Muatan utamanya berupa batubara akan dikirim ke Rusia, atau Vietnam. Namun, muatan dipindhkan ke kapal lain di tengah laut.
Beberapa dari mereka berusaha untuk menyembunyikan lokasi keberadaan kapal dengan mematikan sistem identifikasi otomatis.
Dengan memeriksa catatan perusahaan dan database pengiriman, Wall Street Journal dapat memastikan bahwa keenam kapal yang terdaftar di Hongkong tersebut dimiliki oleh perusahaan Tiongkok.
Warga negara Tiongkok, yang menggunakan alamat domisili di Tiongkok, berinvestasi di perusahaan-perusahaan pemilik kapal tersebut.
Pemerintah Tiongkok telah menginvestigasi setidaknya empat dari enam kapal kargo. Pejabat berwenang juga telah menanyai beberapa pemilik serta pengurus dari perusahaan ekspedisi. The Wall Street Journal melaporkan bahwa setidaknya sudah ada seorang manajer dari sebuah kapal yang ditangkap.
https://www.youtube.com/watch?v=qwydWdD-ZzQ
Bulan Desember tahun lalu Dewan Keamanan PBB mengeluarkan larangan ekspor minyak sulingan hingga 90 persen ke Korea Utara. Bulan Agustus, PBB lebih dulu melarang Korea Utara mengekspor Batubara, biji besi, timah dan makanan laut. Langkah tersebut setidaknya telah berhasil mengurangi pemasukan ke kas negara Korea Utara sebesar 1 miliar dolar AS.
Setelah Korea Utara terus melakukan uji coba nuklir dan rudal, Amerika Serikat telah berulang kali memimpin pelaksanaan pemungutan suara guna menjatuhkan sanksi kepada Korea Utara. Presiden Trump telah berulang kali menghimbau pemerintah Tiongkok untuk memberi tekanan pada Korea Utara agar program nuklir Korea Utara dapat segera diakhiri.
Menanggapi temuan badan intelijen AS, Kementerian Luar Negeri Tiongkok belum menjawab pertanyaan spesifik mengenai keenam kapal tersebut. Mereka hanya mengatakan bahwa Beijing telah sepenuhnya mematuhi resolusi PBB. (ET/Lin Yen/Sinatra/waa)