Trik Agar Bayi dan Balita Tidak Terus Menangis dalam Pesawat Ketika Penerbangan

EtIndonesia. Orang biasanya ingin memanfaatkan kesempatan untuk beristirahat ketika naik pesawat, terutama saat menempuh penerbangan jarak jauh. Namun, jika mereka bertemu dengan bayi atau balita di dekatnya yang menangis terus menerus, maka istirahat akan sulit terwujud, bahkan sulit untuk tidur.

Jika bayi Anda yang membuat suara bising yang tak tertahankan bagi penumpang lain dalam kabin pesawat, Anda pun tidak akan merasa nyaman. Terkait hal ini, seorang pramugari membagikan trik yang bisa mengatasi tangisan bayi atau balita ketika dalam penerbangan.

Bayi dan balita mungkin menangis karena perubahan tekanan

Menurut media Inggris”Daily Express”, Cierra Mistt, mantan pramugari dan selebriti internet, mengatakan bahwa salah satu kemungkinan alasan mengapa bayi dan balita menangis adalah karena telinga mereka sangat sensitif terhadap perubahan tekanan. Orangtua dapat menggunakan tisu atau handuk kecil dan air panas untuk menghentikan tangisan bayi dan balita.

Cierra Mistt mengatakan : “Jika bayi atau balita menangis atau berteriak di pesawat, cobalah trik ini. [Minta kepada pramugari] secangkir air panas dan handuk kecil atau tisu.”

“Setelah Anda mendapatkan barangnya, rendamkan sejenak handuk kecil atau tisu ke dalam air panas, keluarkan dan biarkan dingin sebentar, kemudian letakkan di telinga bayi atau balita.”

Ia menegaskan, handuk atau tisu panas itu harus dibiarkan dingin sebentar sampai hangat sebelum ditempelkan di telinga bayi agar tidak melukai telinga.

Ia mengatakan bahwa tangisan atau jeritan bayi dan balita paling sering terdengar saat pesawat menurun menjelang pendaratan. Trik ini juga efektif untuk orang dewasa yang menderita pilek atau sinusitis.

Dokter menjelaskan alasannya

Simon Baer, ​​​​seorang dokter THT asal Inggris mengatakan kepada “Live Science” bahwa struktur telinga bayi pada dasarnya berbeda dengan orang dewasa. Salah satu alasan utama mengapa mereka menangis di pesawat adalah karena saluran eustachi mereka belum berfungsi seperti orang dewasa, sehingga belum pandai dalam menjaga keseimbangan tekanan di telinga bagian tengah.

Dr. Simon Baer mengatakan, ketika perubahan tekanan atmosfer yang cepat menyebabkan rasa tersumbat di telinga, kebanyakan orang dewasa dapat membuka saluran eustachi dengan menguap atau menelan air liur untuk menyamakan tekanan di dalam dan di luar telinga tengah. Namun bayi dan balita belum bisa melakukan hal tersebut sehingga mereka menangis karena telinga tidak nyaman, apalagi saat pesawat kehilangan ketinggian.

Ia mengatakan, meski pesawat modern memiliki tekanan tertentu, namun masih terdapat perbedaan tekanan yang signifikan di kabin pesawat pada ketinggian 30.000 kaki (9.100 meter) dan di darat.

Cara mengatasi bayi menangis

● Sebelum penerbangan

Menurut Washington Post, pakar etiket Jackie Vernon-Thompson mengatakan bahwa orangtua bertanggung jawab menyiapkan barang-barang agar bayi dan balitanya nyaman di dalam pesawat saat penerbangan, termasuk membawa selimut, dot karet, atau boneka mainan favoritnya.

Dia mengatakan, jika orangtua biasanya menetapkan batasan waktu bagi bayi dan balita untuk menonton lewat monitor. mereka mungkin perlu mencabut batasan tersebut untuk sementara waktu dalam penerbangan.

Sydoni O’Connor, seorang pramugari yang memiliki putri mengungkapkan, bahwa putrinya sering terbang ketika dia masih sangat kecil. Dia akan meminta putrinya memakai headphone untuk meredam kebisingan dan mengurangi ketidaknyamanan.

Celine Brewer, direktur website “Baby Can Travel”, mengatakan bahwa anak-anak cenderung menangis ketika popoknya basah, dan toilet di pesawat biasanya ramai, sehingga dia memilih mengganti popok anaknya sebelum penerbangan. Ini merupakan tindakan pencegahan, setidaknya untuk penerbangan jarak pendek.

Meskipun beberapa orang menyarankan agar orangtua memberi bayi dan balita mereka obat Benadryl untuk membantu mereka tidur, namun Claire McCarthy, asisten profesor di “Harvard Medical School” dan juru bicara “American Academy of Pediatrics” mengatakan, bahwa Anda harus meminta nasihat dokter sebelum menggunakan obat ini.

Ia menyebutkan obat tersebut bisa menimbulkan efek samping, apalagi jika digunakan berulang kali dalam penerbangan jarak jauh. Selain itu, terkadang alih-alih membuat anak tertidur, hal tersebut malah memberikan efek sebaliknya dan membuat mereka tetap terjaga.

● Dalam penerbangan

Claire McCarthy mengatakan bahwa ada alasan lain mengapa bayi dan balita menangis selain karena perubahan tekanan, juga faktor lainnya seperti merasa lelah, sulit tidur di lingkungan asing, ingin bergerak, mengalami disorientasi atau ketakutan.

Memberi anak dot saat lepas landas atau mendarat dapat membantu meringankan ketidaknyamanan akibat perubahan tekanan udara, katanya.

Dia menambahkan bahwa Anda dapat mencoba cara apa pun yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu anak Anda tertidur, tetapi dalam pesawat ada batasannya dan harus mengikuti aturan keselamatan.

Celine Brewer mengatakan bahwa jika kondisi memungkinkan, dia bisa menggendong bayinya dengan gendongan untuk memberikan dukungan yang menenangkan. Mengalihkan perhatian bayi dan balita juga dapat membantu menghentikan tangisan mereka. Sesuatu barang sederhana seperti cangkir kertas atau sendok dan penumpang lain yang ingin berinteraksi, itu semua dapat menjadi pengalih perhatian bayi dan balita Anda. (sin/yn)