Banjir Tiongkok Meluas ke Wilayah Utara, Banyak Daerah Terendam,  Jalanan Berubah Menjadi Lautan Hingga Mobil Bak Perahu

Tang Rui dan Xiong Bin – NTD

Banjir di Tiongkok meluas dari selatan ke wilayah utara. Mulai minggu ini, Henan, Shandong dan tempat-tempat lain terkena dampak parah, menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat. Pihak berwenang dituduh melakukan upaya penyelamatan yang tidak efektif, menyembunyikan bencana tersebut dan melakukan  sebuah pertunjukan.

Videografer: “Banjir, banjir, kawan-kawan!”

Perekam video: “Lihat, mobil ini bisa digunakan sebagai perahu. Bahkan bukan mobil lagi. Anda bahkan tidak bisa melihat lampu depannya.”

Pada  9 Juli, tempat-tempat seperti Zhongmu, Zhengzhou dan Xingyang di Provinsi Henan mengalami hujan lebat. Curah hujan kumulatif yang berada di peringkat tiga teratas dalam daftar curah hujan nasional terkena dampak yang parah.

Videografer: “Sekarang pukul 12:30 pagi tanggal 9 Juli. Lihat, tingginya airnya sekitar 4 meter!”

Zhengzhou dilanda hujan lebat selama beberapa hari. Banyak jalanan di kota itu terendam banjir. Akibat arus balik air hujan, banyak barang dan peralatan di toko yang rusak sehingga menimbulkan kerugian besar bagi para pedagang. Jumlah korban sebenarnya tidak diketahui.

Pedagang Zhengzhou: “Semua yang ada di toko kami kebanjiran, termasuk semua tembakau dan alkohol.”

Sementara itu, situasi di Shandong juga sangat parah. Pada  Senin (8 Juli), tanggul jebol di Kabupaten Sishui, Jining, menyebabkan beberapa orang dan mobil tersapu air dan nasib mereka belum diketahui. Pihak berwenang diduga menyembunyikan informasi. Mereka malah membuat video palsu tentang upaya penyelamatan yang memicu kecaman publik.

Warga Zoucheng, Jining, Mr. Li: “Situasi di Kabupaten Sishui sangat parah, desa-desa terendam. Ada orang yang tersapu air saat mengemudi, dan ketika tim penyelamat datang, sudah terlambat. Mereka tidak melaporkannya, berita di sini tidak akan melaporkannya.”

Selain itu, di Kabupaten Huarong, Provinsi Hunan, tanggul Danau Dongting baru-baru ini jebol. Pihak berwenang mengklaim telah menutup tanggul tersebut, tetapi banyak warga kehilangan harta benda seumur hidup mereka, bahkan anggota keluarga.

Warga Hunan, Mr. Chang: “Ketika air banjir datang, tidak ada tempat untuk lari. Orang tua, anak-anak, dan orang-orang cacat yang tidak bisa bergerak pasti tidak bisa melarikan diri. Mereka yang tidak bisa dievakuasi akan tenggelam, pasti sudah meninggal. (hui)