Wanita yang Terseret ke Tengah Laut dengan Pelampung Renang Ditemukan Hidup Setelah 36 Jam

EtIndonesia. Seorang wanita yang terseret ke tengah laut saat berenang dengan pelampung renang diselamatkan 36 jam kemudian sekitar 50 mil dari pantai.

Wanita tersebut, seorang warga negara Tiongkok berusia 20-an, menghilang dari pantai di wilayah Shizuoka, Jepang pada Senin (8/7) malam.

Operasi pencarian dan penyelamatan diluncurkan segera setelah itu, kata seorang pejabat Penjaga Pantai Jepang setempat.

“Saat itu sekitar pukul 19: 55 pada tanggal 8 Juli ketika kami menerima informasi tersebut setelah teman wanita tersebut melaporkan ke toko terdekat bahwa dia hilang,” tambahnya.

Sebuah kapal kargo akhirnya melihatnya mengambang di ujung selatan semenanjung Boso di Chiba pada pukul )7: 48 pagi hari Rabu (10/7) , kata pejabat itu.

Dua awak kapal tanker kecil di dekatnya, yang dihubungi melalui radio, terjun ke laut untuk menyelamatkannya.

Dia kemudian diterbangkan dengan helikopter penjaga pantai dan dibawa kembali ke darat.

Penyelamatan helikopter difilmkan dan videonya dibagikan kepada publik. Di dalamnya wanita tersebut terlihat ditarik ke dalam heli sebelum dia melambai ke arah awak kapal tanker di bawah.

Wanita tersebut, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada tim penyelamat bahwa dia terseret ombak ke laut dalam pelampung karet dan tidak dapat kembali ke pantai.

Kemungkinan besar arus laut atau angin menyapu dia dan pelampungnya membuatnya lebih sulit untuk mengontrol ke mana dia pergi, kata para ahli.

Pejabat penjaga pantai mengatakan: “Ada 80 kilometer dalam garis lurus (antara pantai dan tempat penyelamatan)…tapi diasumsikan dia hanyut dalam jarak yang lebih jauh.”

Wanita itu mengalami dehidrasi tetapi dalam keadaan sehat, jelasnya. Dia dibawa ke rumah sakit sebagai tindakan pencegahan tetapi tidak perlu dirawat.

Dia menambahkan bahwa dia beruntung bisa selamat meskipun ada bahaya serangan panas, hipotermia di malam hari, atau tertabrak kapal dalam kegelapan.

Hidetoshi Saito, anggota senior dari Society of Water Rescue and Survival Research, mengatakan dalam sebuah wawancara TV bahwa kelangsungan hidup wanita tersebut seperti sebuah ‘keajaiban’. (yn)

Sumber: metro