Mana yang Lebih Baik, Paha atau Dada Ayam ? Dengarkan Nasihat Ahli Gizi

EtIndonesia. Ayam goreng yang renyah dan gurih, memang memiliki daya tarik bagi banyak orang. Paha ayam mungkin yang paling disukai oleh anak-anak, dan mereka jarang peduli terhadap dada ayam yang dagingnya lebih terasa hambar ketimbang daging paha.

Dalam beberapa tahun terakhir, telah menjadi perdebatan mengenai mana yang lebih disukai orang antara daging paha ayam atau dada ayam.

Namun, para ahli percaya bahwa sebagian besar daging dada ayam yang putih warnanya tampak lebih baik dan sehat dibandingkan dengan daging paha ayam yang kemerahan. Namun ini bukanlah sebuah kesimpulan keseluruhan, dari beberapa aspek berikut ini kita bisa melihat :

Kalori

Michelle Rauch, ahli diet terdaftar di New Jersey, menyebutkan dalam emailnya yang dikirimkan kepada “Fox Digital News”, bahwa terdapat sekitar 120 kandungan kalori dalam 4 ons daging dada ayam tanpa tulang dan tanpa kulit.

Sebaliknya, satu daging paha ayam 4 ons tanpa kulit mengandung sekitar 150 kalori. Jadi daging dada ayam mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.

Lemak

Daging dada ayam memiliki lebih sedikit lemak dibandingkan paha ayam, kata Michelle Rauch.

4 ons daging dada ayam tanpa kulit mengandung kurang dari 1 gram lemak, namun daging paha ayam berukuran sama mengandung 9 gram lemak, termasuk 2,5 gram lemak jenuh.

Meski demikian, kandungan lemak yang tinggi pada daging paha ayam belum tentu berdampak buruk terhadap kesehatan. Dennis Littley, koki senior di Wyoming dan pemilik AskChefDennis.com, mengatakan kepada “Fox Digital News” bahwa lemak ekstra memiliki banyak manfaat, terutama dari segi rasa”, katanya.

Hal ini dapat menjelaskan mengapa banyak orang, terutama anak-anak, lebih suka menyantap daging paha ayam yang harum dan empuk. Apalagi lemak pada daging paha ayam juga baik untuk kesehatan.

“Dari segi nutrisi, lemak di daging paha ayam mencakup lemak tak jenuh tunggal yang sehat dan lemak tak jenuh ganda,” tambah Dennis Littley. “Itu baik buat kesehatan jantung”.

Protein

Daging dada ayam juga lebih tinggi proteinnya, kata Molly Miller, kepala ahli diet terdaftar untuk penelitian di perusahaan Tyson Foods yang berbasis di Springdale, Arkansas.

“3 ons daging dada ayam yang dimasak sepenuhnya mengandung 21 gram protein,” Tulisnya dalam email yang dikirimkan kepada Fox, sedangkan daging paha ayam dalam porsi yang sama mengandung hanya 18 gram protein.

Namun daging paha ayam juga memiliki keunggulan lain dibandingkan dengan daging dada ayam.

“Daging paha ayam mengandung zat besi hampir dua kali lebih banyak dibandingkan daging dada ayam dengan ukuran yang sama,” kata Michelle Rauch. “Kandungan zinc juga lebih dari dua kali lipat daging dada ayam”.

Paha atau dada ayam ?

Jadi, kalau kita menggoreng ayam, sebaiknya pilih daging paha atau dada ayam ? Itu tergantung pada kesukaan masing-masing.

“Jika lebih memilih rasa, maka pilihlah daging paha ayam yang berwarna gelap, karena cenderung lebih lembab dan juicy saat dimasak pada suhu tinggi. Daging dada ayam cenderung mengering atau menjadi keras setelah digoreng,” kata Rauch.

Dennis Littley mengatakan : “Jika Anda ingin rasa marinade atau saus lebih menonjol dalam sebuah masakan, saya pribadi akan merekomendasikan pakai daging dada ayam karena memiliki rasa yang hambar dan daging tanpa lemak dapat lebih mudah untuk menyerap rasa dari bumbu lainnya.”

Namun, Dennis Littley juga memperingatkan bahwa meskipun ayam goreng itu lezat, “menggoreng dapat menambah lemak dan kalori ekstra”, sehingga mengurangi beberapa manfaat kesehatan dari dada ayam sebagai daging yang tanpa lemak.

Dari sudut pandang ini, masakan ayam tim yang menjadi keahlian orang Tionghoa selain enak, tetapi juga lebih menjaga nilai gizi asli dari daging ayam.

Tentu saja, selain ayam goreng dan ayam tim, ada juga ayam bakar, ayam rebus pek cam kee, ayam garam, ayam rasa aneh, ayam Kung Pao, dll. Ada banyak sekali cara memasak daging ayam. Jika Anda punya waktu, Anda dapat mencoba beberapa metode masakan yang lain.

Daging ayam tidak hanya lezat, tetapi ditemukan oleh orang Eropa pada Abad Pertengahan sebagai makanan netral yang mudah dicerna. Sejak tahun 1996, jumlah pemakan ayam di Eropa mulai melebihi jumlah pemakan daging sapi dan vegetarian. (sin/yn)