Seorang Ibu di Taiwan Memaksa Putrinya Berjalan di Jalanan yang Panas Sebagai Hukuman, Melarang Orang Asing Membelikan Sepatu

EtIndonesia. Seorang wanita melihat ini dan menawarkan untuk membelikan sepatu untuk anaknya, tetapi ibunya menolak.

Wanita tersebut melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan mempostingnya di media sosial yang mendapat beragam pendapat.

Kasus ini telah dilaporkan ke Departemen Sosial Kabupaten Hsinchu dan akan diselidiki untuk kemungkinan pelecehan.

Dalam video tersebut, seorang gadis berusia sekitar empat atau lima tahun terlihat berjalan tanpa alas kaki di jalan aspal yang panas sekitar tengah hari, lapor Sin Chew Daily.

Gadis itu menjerit kesakitan dan berulang kali berkata: “Lantainya panas sekali”. Dia terlihat melompat agar kakinya tidak menginjak jalanan yang panas, namun ibunya terus menyeretnya.

Suatu saat, dia bahkan bergegas ke tempat yang teduh, tulis United Daily News (UDN).

Seorang wanita yang menyaksikan kejadian tersebut bertanya kepada ibunya mengapa gadis itu tidak memakai sepatu, dan sang ibu menjawab: “Anak itu sendiri yang menghilangkan sepatunya dan saya tidak punya uang untuk membeli sepatunya.”

Wanita tersebut menawarkan untuk membelikan sepatu untuk anaknya, namun sang ibu dengan marah menolaknya.

Ketika ditanya apakah dia menganiaya anak tersebut, sang ibu mengejeknya untuk melaporkannya ke polisi.

Wanita itu berusaha membawa putrinya pergi, namun anak itu terus mengikuti ibunya.

Setelah mengikuti ibu dan putrinya selama kurang lebih 20 menit, wanita tersebut menelepon polisi.

Polisi Xinhu mengatakan kasus tersebut dilaporkan kepada mereka pada pukul 11: 37, tulis Sin Chew Daily.

Namun, saat petugas datang, ibu dan putrinya sudah masuk ke dalam rumah dan menolak membuka pintu.

Insiden ini telah dilaporkan ke Departemen Sosial Kabupaten Hsinchu. Pekerja sosial akan menyelidiki untuk menentukan apakah ini merupakan insiden yang terisolasi atau merupakan bagian dari pola pelecehan yang biasa terjadi.

Jika kejadian tersebut dianggap sebagai kejadian yang terisolasi, maka ibu tersebut akan diminta untuk mengikuti kursus pendidikan orangtua-anak.

Namun, jika ditemukan pelanggaran rutin, Departemen Sosial akan turun tangan.

Netizen yang mengomentari video tersebut memiliki pendapat berbeda mengenai masalah ini, lapor UDN.

Beberapa orang berpendapat bahwa hukuman tersebut terlalu berat, terutama mengingat suhu 36 derajat ke atas.

Mereka menunjukkan bahwa berjalan tanpa alas kaki di jalanan yang panas dapat menyebabkan lecet pada kulit lembut anak-anak, dan bahkan orang dewasa pun tidak akan sanggup menanggungnya.

Namun, ada pula yang merasa bahwa hukuman itu perlu untuk mendisiplinkan anak tersebut. (yn)

Sumber: mustsharenews.com