EtIndonesia. Seorang wanita mengenang momen traumatis ketika dia mengetahui bahwa pacarnya waktu di SMA sebenarnya adalah saudara kandungnya.
Tes DNA modern bisa menjadi cara menyenangkan untuk mempelajari sejarah keluarga, tetapi bagi beberapa orang, hal ini juga bisa mengungkap kebenaran mengejutkan tentang siapa mereka berhubungan.
Victoria Hill, dari Connecticut di Amerika Serikat, melakukan tes DNA melalui perusahaan genomik 23andMe setelah merasa khawatir tentang kesehatannya.
Pekerja sosial klinis berlisensi berusia 39 tahun itu percaya bahwa dia mungkin bisa mengetahui lebih banyak tentang kesehatannya melalui sejarah keluarganya, tetapi malah mendapat kabar bahwa dia memiliki hubungan dekat dengan seseorang yang pernah dia kenal secara intim di SMA.
Hasil tes mengungkapkan bahwa pria yang selama ini Hill percayai sebagai ayahnya ternyata tidak memiliki hubungan biologis dengannya.
Dia juga mengetahui bahwa dia adalah hasil dari donor sperma yang juga mendonorkan sperma ke beberapa wanita lainnya, yang berarti Hill memiliki lebih dari 20 saudara tiri yang tidak dia ketahui keberadaannya.
Ternyata, donor sperma tersebut adalah seorang dokter kesuburan yang menggunakan spermanya sendiri tanpa persetujuan ibu Hill.
Hill mengatakan kepada CNN: “Sekarang saya melihat foto orang-orang dan berpikir, yah, jika dia bisa menjadi saudara saya, siapa saja bisa menjadi saudara saya.”
Yang lebih buruk lagi, Hill merasa “traumatis” saat mengetahui bahwa dia mengenal salah satu saudara tirinya jauh lebih intim daripada yang dia inginkan.
Dia menjelaskan bahwa pacar SMA-nya mengetahui bahwa dia dikandung oleh donor sperma dan orangtuanya menggunakan dokter yang sama dengan ibu Hill.
Dia memutuskan untuk melakukan tes dan memberitahu kabar tersebut, mengonfirmasi: “Kamu adalah saudara perempuanku.”
Hill mengatakan sekarang dia melihat kembali “seluruh pengalaman SMA-nya dengan perspektif yang sama sekali berbeda” dan mengatakan ingatannya sekarang “ternoda”.
“Saya berhubungan intim dengan saudara tiri saya,” katanya. “Kami tidak tahu.” (yn)
Sumber: indy100