EtIndonesia. Minggu lalu, beredar berita bahwa data pengguna AT&T diretas dan dibocorkan secara besar-besaran oleh peretas, hal itu mengingatkan kita perlunya untuk melindungi data dalam ponsel yang kita gunakan.
Tetapi bagaimana melindungi keamanan data pribadi kita di berbagai perangkat lunak Internet dan ponsel, mari kita ikuti laporan berikut:
Saat ini, ponsel pintar membantu orang melakukan hampir semua hal, yakni melakukan panggilan, mengirim email, mengambil foto, mendengarkan musik, dan bahkan melakukan transaksi perbankan, dan sebagainya.
Collin Walke, mitra keamanan siber di firma hukum Hall Estill mengatakan : “Setiap orang harus khawatir tentang segala hal yang berkaitan dengan Internet karena Anda meninggalkan jejak Anda secara online.”
Putaran baru kebocoran data AT&T dalam skala besar telah mempengaruhi hampir semua pengguna ponsel. Untungnya, AT&T membayar uang tebusan kepada para peretas tepat waktu, sehingga informasi sensitif seperti konten panggilan pengguna, nomor jaminan sosial, dan hari ulang tahun berhasil diamankan, namun hal ini cukup untuk menjelaskan kepada kita bahwa data dalam ponsel setiap orang sebenarnya mudah bocor.
“Kita sudah terlalu menganggap enteng, saya pikir peretasan kali ini dapat menyadarkan setiap orang yang menggunakan ponsel,” kata Collin Walke.
Tips pertama yang diberikan oleh pakar keamanan siber adalah : Batasi jumlah aplikasi yang diinstal dalam ponsel kita.
“Setiap aplikasi yang ingin kita unduh, perlu kita pertimbangkan dahulu secara serius apakah perlu diunduh, karena setiap aplikasi yang kita unduh itu menambah risiko ancaman dan kemungkinan peretasan,” katanya.
Selain itu, terdapat beberapa tindakan pencegahan yang berkaitan erat dengan keamanan ponsel, antara lain : berhati-hatilah saat mengirim pesan teks, jangan menyimpan foto sensitif di dalam ponsel, jangan menyimpan kata sandi akun, matikan fungsi “mikrofon” pada semua aplikasi, dan jangan izinkan aplikasi untuk melacak lokasi kita.(sin/yn)
Sumber: ntdtv