Inggris Akan Memperkuat Persenjataan untuk Menghadapi Ancaman dari Tiongkok, Rusia, Iran, dan Korea Utara

Pemerintah Inggris  pada  Selasa 16 Juli mengatakan bahwa mereka akan memperkuat angkatan bersenjatanya untuk memastikan dapat menghadapi tantangan dan ancaman yang ditimbulkan oleh Tiongkok, Korea Utara, Iran dan Rusia

NTD

Pemerintah Inggris yang baru menunjuk George Roberson pada Selasa (16 Juli) untuk memimpin tim ahli menganalisis situasi Angkatan Bersenjata Inggris dan menyampaikannya pada paruh pertama tahun 2025.

George Robertson menjabat sebagai Menteri Pertahanan Inggris pada akhir tahun 1990an dan sebagai Sekretaris Jenderal NATO dari tahun 1999 hingga 2003. Dia menunjukkan bahwa “Kuartet Mematikan” yang saat ini terdiri  Tiongkok, Iran, Korea Utara dan Rusia merupakan sebuah ancaman. Ia juga setuju dengan meningkatnya penekanan NATO terhadap tantangan dari Partai Komunis Tiongkok.

Menteri Pertahanan Inggris, John Healey berkata: “Ancaman semakin meningkat, sifat perang berubah dan sekutu semakin penting.” Ia juga mengatakan sehari sebelum penunjukan bahwa Kementerian Pertahanan telah meluncurkan tinjauan pertahanan strategis.

John Healey: “Sekarang adalah waktunya, seperti yang dikatakan banyak orang, untuk mengambil pandangan baru, mengatur ulang prioritas kita dan memastikan kita menilai ancaman yang kita hadapi dan kemampuan yang kita perlukan untuk mempertahankan Inggris dengan lebih baik dan menjadikan Inggris sebagai sekutu yang lebih baik.”

Termasuk: mantan penasihat presiden AS dan ahli kebijakan luar negeri Fiona Hill, serta pensiunan jenderal Angkatan Darat Inggris dan mantan Komandan Komando Operasi Gabungan Richard Barrons yang akan bersama-sama mengawasi pelaksanaan laporan analisis pertahanan ini.

Perdana Menteri baru Inggris, Keir Starmer, beberapa hari setelah terpilih, menegaskan kembali di KTT NATO di Amerika Serikat bahwa ia akan meningkatkan pengeluaran pertahanan menjadi 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB), meskipun waktu pasti pencapaiannya belum ditentukan. (Hui)