(Misteri yang Belum Terpecahkan] Prediksi Akurat Pembunuhan terhadap Trump, Pendeta : Amerika akan Pulih Setelah Krisis Besar

Pada 13 Juli 2024, mantan Presiden AS Trump mengadakan rapat umum di Butler, Pennsylvania untuk membangun momentum Pilpres 2024. Namun, tak lama setelah rapat umum dimulai, terdengar rentetan tembakan. Setelah Trump tertembak, tanpa sadar dia mengangkat tangan dan menyentuh telinga kanannya, lalu langsung berjongkok, dan agen khusus di sekitarnya juga mengerubungi untuk melindungi Trump. Orang-orang menyadari dengan ngeri bahwa ini adalah upaya pembunuhan terhadap Trump!

Beberapa saat kemudian, Trump berdiri, telinga kanannya berdarah dan darah mengalir ke wajahnya. Penonton bertepuk tangan untuk menyemangati Trump dan dia mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi, menyerukan semua orang untuk terus berjuang.

Trump kemudian menjelaskan dalam sebuah pernyataan, “Saya terkena peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya. Saya langsung menyadari ada yang tidak beres karena saya mendengar suara mendesing, suara tembakan, dan langsung terasa sakit seperti peluru menembus kulit saya. Saya mengalami pendarahan hebat sehingga saya menyadari apa yang terjadi. Tuhan memberkati Amerika!”

Adegan menegangkan ini kerap ditayangkan di stasiun televisi besar dan media sosial. Pada saat sama masyarakat mengecam kekerasan juga merasa bersyukur atas Trump. Pasalnya aparat penegak hukum menyatakan bahwa pria bersenjata tersebut menggunakan senapan semi-otomatis jenis AR dan menembak ke arah Trump secara terus menerus dari jarak 180 hingga 270 meter. Dengan senjata dan jarak sejauh itu, banyak orang yang memiliki pengalaman menembak mengatakan bahwa kemungkinan mengenai titik vital dengan satu tembakan adalah 99,9%. Tulang dan daging di tepi atas telinga kanan Trump hancur. Jika peluru bergeser 1-2 sentimeter ke kiri, akibatnya akan sangat buruk.

Namun, yang lebih mengejutkan lagi adalah pemandangan ini telah dijelaskan secara akurat oleh seorang peramal 3 bulan lalu.

“Melihat” Pembunuhan Lebih Dulu

 Brandon Biggs mengatakan dalam wawancara video pada 14 Maret 2024 bahwa dia melihat seseorang mencoba membunuh Trump, peluru itu terbang melewati telinganya dan sangat dekat dengan kepalanya. 

Biggs melihat telinga kanan Trump berdarah. Dia menyentuh telinga kanannya dan mengatakan bahwa dia merasa gendang telinga Trump tembus tertembak. Dia melukiskan bahwa setelah Trump tertembak, dia berlutut dan berdoa kepada Tuhan. Dalam waktu singkat ini, Trump menerima kelahiran kembali secara spiritual, dan ketika dia berdiri, dia menjadi lebih kuat. Bisa dibilang ini hampir sama persis dengan gambar yang kita lihat kemudian, seperti melintasi ruang waktu melhat di tempat kejadian, sungguh menakjubkan.

Peramal Inggris Craig Hamilton-Parker, yang dikenal sebagai “Peramal baru”, telah berulang kali meramalkan di acaranya bahwa Trump akan menghadapi pembunuhan, pada 11 Juli, dua hari sebelum pembunuhan Trump, dia kembali menyebutkan masalah tersebut. Parker kemudian mengatakan bahwa dia merasa terdorong oleh suatu kekuatan yang mengharuskan dia mengatakannya.

Saat itu, Parker memiliki koneksi siaran langsung dengan Joni Patry, seorang peramal astrologi terkenal Amerika. Joni mengatakan bahwa dia melihat dari grafik astrologi bahwa dari paruh kedua tahun 2024 hingga awal tahun 2025, posisi matahari, Mars, Saturnus dan Rahu akan berdampak besar pada Amerika Serikat dan dunia, banyak hal gila akan terjadi, banyak gambar bintang dari pemimpin dunia akan mengalami perubahan, mungkin akan terjadi perang berskala besar, dan semua ini akan dimulai pada  Juli. Patry juga mengatakan dia melihat astrologi serupa dengan yang terjadi pada tahun 1968. Apa yang terjadi pada tahun 1968? Pada 4 April 1968, pemimpin hak-hak sipil Amerika Martin Luther King dibunuh ; Pada tanggal 6 Juni 1968, saudara laki-laki Presiden Kennedy, Robert Kennedy dibunuh. Patry mengatakan dia merasa hal serupa mungkin juga akan terjadi pada Trump.

Parker mengambil alih topik tersebut dan berkata dengan sangat yakin bahwa Trump akan dibunuh, namun pembunuhan tersebut ditakdirkan untuk gagal, hanya saja Trump mungkin terluka.

Prediksi Parker terhadap beberapa peristiwa internasional seringkali sangat akurat. Dia pernah meramalkan terpilihnya Trump sebagai presiden pada 2016, Brexit, virus corona baru yang melanda dunia, pembunuhan Abe dan peristiwa besar lainnya. Namun dia sendiri mengatakan bahwa prediksinya tentang waktu lebih buruk. Dia bercanda bahwa dia harus belajar astrologi agar bisa memprediksi waktu dengan lebih akurat. Mengenai para pemimpin dunia, dia juga meramalkan bahwa Biden akan mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir, Putin akan meninggal karena serangan jantung, dan Xi Jinping sudah sakit dan akan kehilangan kekuasaan dan runtuh, apakah semua ini akan terjadi, serahkan dulu pada waktu.

Selanjutnya kembali membicarakan Trump. Faktanya, almanak astrologi terkenal “Almanak Moore Tua” meramalkan pembunuhan Trump sejak dini. “Old Moore’s Almanac” telah diterbitkan sejak tahun 1764. Diterbitkan setiap tahun untuk meramalkan peristiwa-peristiwa besar yang akan terjadi pada tahun tersebut. Banyak di antaranya yang menjadi kenyataan, seperti merebaknya virus corona baru dan kekalahan Trump pada tahun 2020. Dalam prediksi tahun 2024, “Old Moore’s Almanac” menyebutkan bahwa akan ada peringatan pembunuhan terhadap Trump.

Orang yang berbeda, dengan cara yang berbeda, pada waktu yang berbeda, membuat prediksi yang akurat tentang hal yang sama. Tampaknya ini adalah sesuatu yang tidak dapat dijelaskan secara kebetulan. Nampaknya telah diramalkan akan terjadinya beberapa peristiwa besar yang memengaruhi jalannya sejarah.

  Kennedy dibunuh

Kami pernah menjelaskan kepada Anda peramal Jeane L. Dixon dalam program sebelumnya. Dia dikenal sebagai salah satu ahli metafisika dan astrolog “paling terkenal” di Amerika Serikat pada abad ke-20.

Kehidupan Dixon sebagai peramal dimulai ketika dia menerima bola kristal dari seorang gipsi ketika dia masih sangat muda, dari sini ia memulai hidupnya sebagai seorang peramal. Salah satu prediksinya yang paling terkenal adalah prediksi akuratnya mengenai pembunuhan Presiden Johnson Kennedy.

Jauh sebelum Johnson Kennedy terpilih sebagai presiden, suatu hari, Dixon pergi berdoa subuh di Katedral St. Matthew di Washington, ibu kota Amerika Serikat. Saat berdiri di depan patung Perawan Maria, dia melihat sebuah penglihatan. Gedung Putih Amerika Serikat muncul dalam cahaya yang menyilaukan, dan angka “1960” muncul di langit di atas Gedung Putih. Tiba-tiba, segumpal awan gelap yang tidak menyenangkan muncul, perlahan menutupi nomor tersebut, dan jatuh di atas Gedung Putih.

Saat ini, Jenny melihat dengan cermat dan kelihatan seorang pemuda jangkung bermata biru dan rambut coklat, berdiri dengan tenang di depan gerbang Gedung Putih. Sebuah suara yang dia tidak tahu dating dari mana mengatakan kepadanya : Ini adalah seorang Demokrat yang akan menjadi presiden pada 1960 dan akan terbunuh selama masa jabatannya. Kemudian, gambar itu menjadi semakin redup, seolah menembus dinding dan menghilang di kejauhan.

Mungkinkah ini benar-benar terjadi? Dixon juga tidak yakin, dan dia menyimpan gambar aneh yang Tuhan ungkapkan di dalam hatinya. Setelah Johnson Kennedy terpilih sebagai presiden, Dixon menemukan bahwa dia tampak persis seperti pemuda dalam gambar aneh tersebut, dan dia tahu inilah saatnya untuk angkat bicara.

Dixon memberi tahu teman baik Johnson Kennedy, Kay Halle, tentang hal ini dan memintanya untuk membujuk presiden agar tidak pergi ke Selatan. Dia memberi tahu Harry bahwa segumpal awan gelap telah lama menyelimuti Gedung Putih. Gumpalan awan gelap semakin membesar, dan kini mulai menekan ke bawah. Artinya bencana akan datang, jika presiden meninggalkan Gedung Putih akan dibunuh.

Harry berjanji kepada Dixon bahwa dia akan memberitahu Presiden Kennedy, lalu dia memalingkan wajahnya dan melupakan hal ini. Baru setelah Presiden Kennedy dibunuh, dia baru ingat bahwa Dixon sebenarnya telah memperingatkan dia.

Dixon kemudian menyatakan bahwa kelalaian Harry untuk menyampaikan pesan tersebut mungkin merupakan suatu takdir, karena kematian Presiden Kennedy terungkap melalui ramalan, maka hal itu tidak dapat diubah. 

Dixon pernah membuat ramalan tentang keluarga Kennedy, dan juga secara akurat meramalkan masa depan Presiden Roosevelt di Amerika Serikat dan Perdana Menteri Churchill di Inggris. 

Meskipun banyak peramal adalah orang-orang dengan kemampuan khusus dan perawakan khusus. Namun terkadang, ketika sesuatu yang penting akan terjadi, orang-orang juga mempunyai firasat yang kuat.

Pratinjau Kematian Lincoln

Pada  4 April 1865, Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke-16, mati terbunuh. Namun, dua hingga tiga hari sebelum terbunuh,  Presiden Lincoln menceritakan kepada beberapa orang terdekatnya tentang mimpi aneh dan menakutkan yang dialaminya.

Dia berkata : “Daerah ini sangat sepi. Saya mendengar banyak orang terisak-isak dalam mimpi saya, menangis dengan sangat sedih. Saya berpikir, apa yang terjadi? Jadi saya keluar dari kamar saya dan melewati kamar demi kamar, dan akhirnya masuk ke dalam sebuah ruangan. Ada tandu dengan mayat di atasnya dalam ruangan, dan sekelompok orang berkerumun di sekelilingnya sambil menangis.” “『Siapa yang meninggal di Gedung Putih? 』saya bertanya kepada seorang prajurit. Dia menjawab : 『Presiden dibunuh. 』” 

Tak disangka, mimpi buruk itu benar-benar menjadi kenyataan. Beberapa hari kemudian, Lincoln ditembak mati oleh seorang pembunuh di sebuah teater.

Dapat dikatakan bahwa mimpi Lincoln adalah “mimpi prekognitif”. Dalam tidurnya, dia melampaui jarak antara ruang dan waktu, memasuki masa depan, dan melihat apa yang terjadi setelah kematiannya.

Ada hal lain yang sangat aneh dan misterius tentang kematian Lincoln, yang sampai batas tertentu bertepatan dengan “mimpi prekognitif” Lincoln.

Pada 2009, Museum Nasional Sejarah Amerika mengadakan pameran Lincoln pada peringatan dua abad Lincoln. Pameran tersebut mencakup barang-barang yang digunakan Lincoln selama hidupnya, topi yang dia kenakan pada malam saat dia terbunuh, dan foto-foto Lincoln.

Lincoln memiliki suatu kebiasaan, setiap kali dia menyampaikan pidato penting selalu meminta fotografer untuk mengambil gambar. Di antara foto-foto tersebut, ada sebuah foto yang diambil pada tahun 1865, tahun terbunuhnya Lincoln, nampak benar-benar sangat sulit dipercaya . Saat itu, setelah fotografer mencetak fotonya, dia membuang pelat kaca tersebut karena terdapat retakan pada pelat kaca yang melintang di kepala Lincoln. Dua bulan kemudian, Lincoln dibunuh dan ditembak di kepala. Selain retakan tersebut, masyarakat juga menemukan bahwa pada foto ini, sisi kanan tubuh Lincoln agak buram, seolah perlahan menghilang dari dunia, benar-benar bagai sudah diatur sejak lama.

Trump dan masa depan Amerika

Oke, mari kita kembali ke Trump. Prediksi apa yang para peramal miliki tentang masa depan dirinya dan dunia? Terkait Trump, yang paling banyak dibicarakan adalah pemilu presiden 2024.

Peramal Inggris Parker dan peramal astrologi Amerika Patry sama-sama mengatakan melalui metode prediksi masing-masing, mereka melihat kemungkinan besar Trump akan terpilih kembali sebagai presiden. Patry juga mengatakan bahwa dia mendapat mimpi prekognitif sebelum pemilu 2020, di mana Tuhan memberitahunya bahwa Trump akan terpilih kembali. Namun, dia melihat horoskopnya dan menemukan bahwa horoskop Biden juga sangat kuat dan dia sepertinya ditakdirkan untuk menjadi presiden. Bagaimana cara memilih ini? Dia mengatakan bahwa karena mimpi prekognitifnya tidak pernah salah, oleh karena itu dia sangat yakin bahwa Trump akan menang pada tahun 2020. 

Namun pada akhirnya yang terpilih adalah Biden. Dia merasa tidak menyangka kalau mimpi prekognitifnya juga salah. Namun kemudian, dia menyadari bahwa dewa dalam mimpinya mengatakan bahwa Trump terpilih kembali, tetapi tidak mengatakan bahwa itu harus merupakan pemilu yang berturut-turut. Mungkin berbicara tentang pemilihan presiden yang lain. Dan sekarang dia melihat ramalan bintang Trump pada tahun 2024 dan percaya bahwa kali ini adalah ramalan “lagi” dalam mimpi.

Pastor Biggs, yang secara akurat menggambarkan lokasi pembunuhan Trump, sekali lagi memberikan prediksi yang lebih detail. Dia berkata bahwa Tuhan menunjukkan kepadanya bahwa Trump akan mengalami penganiayaan yang luar biasa musim panas ini, seperti proses hukum, tetapi semua ini akan berakhir, Trump akan berada di posisi terbawah lalu melenting balik, dan tim patriot Amerika akan terus bertambah besar. Pada akhirnya, Trump Akan memenangkan Pilpres 2024.

Namun, Trump bertindak seolah-olah dia diperintahkan untuk melakukan sesuatu yang berada dalam bahaya. Begitu menjabat, dia sudah menghadapi krisis ekonomi yang sangat besar di Amerika Serikat. Tingkat keparahan krisis ekonomi ini bahkan melebihi Depresi Besar dalam sejarah. Dewa memberitahu dia bahwa ini adalah masa yang sangat kelam.    

Berbicara tentang hal ini, banyak orang mungkin berpikir tentang Empat Penunggang Kuda Kiamat yang disebutkan dalam Kitab Wahyu dalam Alkitab. Ada kesatria menunggang kuda putih melambangkan penyakit, kesatria menunggang kuda merah melambangkan perang, kesatria menunggang kuda hitam melambangkan kelaparan dan melonjaknya harga barang, dan kesatria menunggang kuda abu-abu melambangkan kematian. Tuhan mengizinkan mereka untuk mengambil nyawa dari seperempat kehidupan di bumi.

Jika epidemi COVID-19 yang belum hilang sejauh ini homolog dengan penunggang kuda putih, dan perang Rusia-Ukraina serta Israel-Kazakhstan dapat diartikan sebagai penunggang kuda merah, maka krisis ekonomi yang dilihat Biggs seharusnya menjadi penunggang kuda hitam. Namun, Tuhan juga memberi tahu Biggs bahwa Amerika Serikat akan menderita dampak yang sangat besar, tetapi bukan untuk menghancurkannya, tetapi untuk membangunkannya. Dia melihat Trump duduk di Ruang Oval dengan kepala di tangan, menangis dan Tuhan meletakkan tangannya di bahunya. Setelah itu, Biggs merasakan kegelapan yang menyelimuti Amerika, rasa beban berat seperti itu mulai berkurang dan semakin berkurang. Dia telah melihat langit biru, melihat pepohonan hijau, dan semuanya kembali indah.

Biggs berkata Tuhan memberitahunya Amerika akan menyambut kebangkitan kembali yang agung, namun sebelum hal itu terjadi, orang-orang harus menanggung kesulitan. Biggs mengatakan orang-orang akan menyebut proses ini sebagai “penghakiman”(Judgement), namun Tuhan mengatakan kepadanya bahwa ini bukan “penghakiman” melainkan “koreksi”.

Pendeta Amanda Grace setuju dengan prediksi Biggs. Dia mengatakan bahwa pada 2020, Tuhan telah memberi tahu dia bahwa Amerika Serikat akan jatuh ke dalam kekacauan, dan bahwa kekalahan Trump pada 2020 telah direncanakan, semua ini demi membuka jalan bagi “koreksi” terakhir. Banyak orang yang kehilangan uang dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mereka berharap jika Trump terpilih sebagai presiden, dia dapat menyelesaikan semua masalah, dan menjalani kehidupan yang nyaman kembali. Grace mengatakan, dalam prediksinya, Trump akan terpilih, namun kesengsaraan yang seharusnya terjadi akan tetap terjadi, karena hanya dengan cara inilah masyarakat dapat benar-benar menyadari kesalahannya, baru bisa memperbaiki diri.

Sebenarnya, terhadap masa depan, semua orang juga tidak perlu terlalu khawatir. Para peramal yang kami perkenalkan semuanya menyebutkan bahwa meskipun umat manusia akan mengalami masa-masa sulit dalam beberapa tahun ke depan, tetapi jika manusia dapat memiliki cinta dan syukur, bisa merenung, memperbaiki kesalahan, dan bersatu kembali, maka mereka akan mendapatkan perlindungan Dewa dalam krisis ini.(lin/mgl)