Donald Trump Berjanji Menjadi Presiden bagi Seluruh Rakyat Amerika dalam Pidato Konvensi

Mantan presiden tersebut menerima nominasi presiden dari Partai Republik dan mengakhiri konvensi yang dibentuk sesuai gayanya

Janice Hisle, Lawrence Wilson dan Nathan Worcester

Mantan Presiden Donald Trump naik panggung pada malam terakhir Konvensi Nasional Partai Republik untuk menerima pencalonan dari partainya sebagai presiden untuk ketiga kalinya.

“Perselisihan dan perpecahan dalam masyarakat kita harus disembuhkan. Sebagai rakyat Amerika, kita terikat oleh satu takdir dan tujuan yang sama, Kita bangkit bersama. Atau kita akan berantakan.”

“Saya mencalonkan diri menjadi presiden untuk seluruh Amerika, bukan separuh Amerika karena tidak ada kemenangan dalam memenangkan separuh Amerika.”

Pidato tersebut, yang berlangsung sekitar 90 menit dan sering diselingi oleh tepuk tangan dan sorak-sorai, menekankan perluasan koalisi Partai Republik sebagai sarana untuk mempersatukan Amerika Serikat.

Perban persegi panjang berwarna putih menutupi luka di telinga kanannya akibat upaya pembunuhan baru-baru ini ketika ia berbicara mengenai visinya untuk Amerika Serikat, membandingkan pencapaiannya saat ia menjabat dengan rekor yang dicapai Presiden Joe Biden.

Menceritakan Upaya Pembunuhan

Sebelum mendalami visi politik tersebut, mantan Presiden Donald Trump menceritakan pengalamannya pada  13 Juli.

Dengan nada pelan, mantan presiden tersebut bercerita mengenai dirinya diserang di telinga kanannya sesaat setelah memulai pidatonya, kemudian melihat darah setelah tangannya menyentuh telinga kanannya.

“Darah bercucuran di mana-mana namun, dalam hal tertentu saya merasa sangat aman, karena Tuhan ada di sisi saya.”

Mantan presiden tersebut kemudian memuji para anggota Dinas Rahasia yang bertugas pada hari itu dan para penonton, yang tetap tenang dan tidak berlarian menuju pintu-pintu keluar.

Senator Steve Daines (R-Montana) membuka acara malam itu dengan mengingatkan bahwa “Kita hanya tinggal seperempat inci lagi untuk mengadakan upacara peringatan alih-alih konvensi pencalonan. Dan kita berterima kasih kepada Tuhan di sini malam ini karena telah melindungi Presiden Donald Trump.”

“Saya berdiri di hadapan anda hanya karena rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata calon presiden dari Partai Republik itu.

Donald Trump membenarkan Corey Comperatore, seorang  yang terbunuh saat menggunakan tubuhnya sendiri untuk melindungi keluarganya. Ia juga menyebutkan dua orang lainnya yang terluka parah, namun kini sudah pulih. Sebelum melanjutkan pidatonya, mantan presiden tersebut mengheningkan cipta untuk menghormati Corey Comperatore.

Serangan itu membuat mantan Presiden Donald Trump lebih bertekad untuk melanjutkan kampanyenya, demikian kata Donald Trump.

“Tekad kami tidak terpatahkan, dan tujuan kami tidak berubah—untuk mewujudkan pemerintahan yang melayani Rakyat Amerika.”

Nada Lebih Lembut

Sikap dan penyampaian mantan Presiden Donald Trump terlihat lebih tenang dibandingkan pidatonya yang blak-blakan. Ia membatalkan pidatonya yang direncanakan untuk konvensi tersebut dan menulis pidato ini secara pribadi setelah upaya pembunuhan tersebut, dan menyelesaikannya di pagi hari  18 Juli, menurut sumber yang mengetahui kampanye tersebut. Donald Trump juga menyelesaikan sebagian besar pidatonya, termasuk keseluruhan deskripsi penembakan, di luar naskah.

Terra Krachenfels, seorang sukarelawan kampanye Donald Trump di Iowa, merasa bahwa pengalaman mendekati kematian telah mengubah pemimpin partai tersebut.

“Saya merasa ia telah berubah. Ia melunak. Saya pikir ia bisa merasakan cinta semua orang dengan lebih kuat lagi,” kata ibu dari 12 anak ini, seraya menambahkan bahwa Donald Trump mungkin merasa lebih bersyukur karena masih hidup.

Mantan presiden tersebut menghabiskan beberapa menit untuk membenarkan adanya dukungan anggota-anggota keluarga, termasuk istrinya, Melania, yang hadir untuk pertama kalinya pada konvensi ini, dan teman-teman lama serta pendukung-pendukungnya termasuk Terry Bolea, lebih dikenal sebagai Hulk Hogan, dan musisi Kid Rock.

“Presiden Donald Trump pernah mengalami pengalaman mendekati kematian, tidak diragukan lagi,” kata pemimpin agama Franklin Graham. “Ketika kita melalui pengalaman-pengalaman itu, hal itu mengubah kita.”

Perubahan yang Dijanjikan

Mantan presiden ini mulai antusias pada daftar topik-topik yang familiar saat ia mulai menjelaskan visinya, dan menjadi lebih bersemangat di beberapa titik.

“Di bawah kepemimpinan kami, Amerika Serikat akan kembali dihormati. Tidak ada negara yang akan mempertanyakan kekuatan kita. Tidak ada musuh yang meragukan kekuatan kita,” kata Donald Trump, seraya berjanji tidak akan menimbulkan perang-perang baru dan segera menyelesaikan konflik di Ukraina dan Gaza.

“Kita akan segera menjadi bangsa yang besar lagi,” ujarnya.

Calon presiden tersebut menjanjikan sebuah pemerintahan yang dipandu oleh visi, kekuatan, dan akal sehat. Donald Trump mengecam masuknya imigran ilegal ke Amerika Serikat, dengan mengatakan, “Rakyat Amerika tersingkir dari angkatan kerja dan pekerjaan-pekerjaannya diambil.” Ia menambahkan bahwa kelompok-kelompok minoritas adalah kelompok yang paling terkena dampak dari masalah ini.

“Inflasi telah menguras tabungan hidup warganegara kita, dan memaksa Kelas Menengah berada dalam keadaan depresi dan putus asa,” katanya.

Merujuk pada platform Partai Republik, sebuah dokumen singkat yang mengidentifikasi 20 item tindakan, mantan presiden tersebut menjanjikan tindakan yang cepat untuk mengatasi imigrasi, inflasi, kejahatan, dan bidang-bidang kebijakan lainnya. Hal ini termasuk menurunkan harga dengan cara meningkatkan produksi energi, menurunkan pajak untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dan merelokasi dana yang ditujukan untuk proyek-proyek energi ramah lingkungan ke infrastruktur.

Jika terpilih, mantan Presiden Donald Trump menyatakan beberapa tindakan yang akan diambil pada hari pertama pemerintahan keduanya. Langkah tersebut termasuk mengakhiri mandat kendaraan listrik dan mengamankan perbatasan di wilayah selatan.

Berkat hal ini dan tindakan terkait lainnya, mantan presiden tersebut mengatakan, “Di bawah rencana saya, pendapatan akan meroket, inflasi akan hilang, lapangan pekerjaan akan kembali meningkat, dan Kelas Menengah akan menjadi makmur dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Mantan presiden itu beberapa kali menyinggung mengenai Tuhan.

“Jika kejadian hari Sabtu lalu memperjelas hal ini, setiap momen yang kita miliki di bumi adalah anugerah dari Tuhan,” katanya. “Kita harus memanfaatkan setiap hari sebaik-baiknya untuk masyarakat dan negara yang kita cintai.”

Setelah ia mengakhiri sambutannya, keluarga Donald Trump bergabung dengannya di atas panggung saat ribuan balon merah, putih, dan biru turun memenuhi arena tersebut. (Vv)