EtIndonesia. Meskipun namanya menyiratkan sebaliknya, sayap ayam tanpa tulang bisa mengandung tulang, demikian putusan Mahkamah Agung Ohio, AS, pada hari Kamis (25/7).
Pengadilan tertinggi negara bagian tersebut membuat keputusan kontroversial dengan suara 4-3 menentang seorang pelanggan restoran yang mengalami komplikasi medis serius setelah menelan tulang dari pesanan yang dia pikir tidak mengandung tulang.
Putusan ini berasal dari insiden tahun 2016 di mana Michael Berkheimer jatuh sakit setelah makan sayap tanpa tulang dengan saus bawang putih parmesan dari toko ayam favoritnya, Wings on Brookwood di Hamilton.
Dia pergi ke ruang gawat darurat, di mana seorang dokter menemukan tulang panjang dan tipis yang tersangkut di esofagusnya dan luka yang terinfeksi dari fragmen tajam tersebut.
Berkheimer menggugat Wings on Brookwood, mengatakan bahwa restoran tersebut gagal memperingatkannya bahwa sayap tanpa tulang sebenarnya bisa mengandung tulang.
Mahkamah Agung Ohio berpihak pada pengadilan yang lebih rendah yang menolak gugatan Berkheimer, dengan menyatakan bahwa “sayap tanpa tulang” mengacu pada gaya memasak dan bahwa pelanggan seharusnya waspada terhadap tulang karena sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ayam memiliki tulang.
“Pertanyaan harus diajukan: Apakah ada yang benar-benar percaya bahwa orang tua di negara ini yang memberi makan anak-anak mereka sayap tanpa tulang atau tender ayam atau nugget ayam atau ceker ayam mengharapkan tulang ada di dalamnya? Tentu saja tidak,” tulis Hakim Michael P. Donnelly dalam perbedaan pendapatnya.
“Ketika mereka membaca kata ‘tanpa tulang,’ mereka berpikir bahwa itu berarti ‘tanpa tulang,’ seperti halnya semua orang yang masuk akal.” (yn)
Sumbe: nypost