Apakah Taiwan Mengambil Alih Industri Chip AS ? Mendag AS Gina Raimondo : Itu Keputusan Perusahaan-Perusahaan AS

oleh Lu Yongxin

Baru-baru ini, ketika berbicara tentang Taiwan, calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump mengatakan bahwa Taiwan telah mengambil alih sekitar 100% bisnis chip AS. Menanggapi pernyataan ini Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan bahwa memang benar bahwa hampir 100% chip di Amerika Serikat berasal dari Taiwan, sehingga membuat Amerika Serikat dalam posisi yang lemah. Dia sedang mengupayakan agar 20% chip canggih dapat diproduksi di Amerika Serikat pada akhir abad ini. Namun Raimondo juga membantah anggapan bahwa “Taiwan mengambil alih pekerjaan manufaktur dari Amerika Serikat”. Dia mengatakan bahwa keputusan ini dibuat oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat karena mereka mempertimbangkan biaya rendah, tenaga kerja murah, dan keuntungan, yang menyebabkan arus keluar industri.

Central News Agency yang mengutip ucapan Gina Raimondo dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara CNBC TV Jim Cramer, memberitakan bahwa mengenai chip yang diproduksi di dalam negeri AS, “Tidak ada ruang untuk kecerobohan atau dipolitisir. Inilah saatnya untuk menangani masalah ini dan mencari solusi yang serius. Itu sebabnya kami meloloskan Undang-Undang CHIPS (CHIPS Act), dan itulah yang kami lakukan saat kami memberlakukannya”.

Raimondo mencontohkan, lebih dari 90% chip grafis yang dibutuhkan Amerika Serikat diproduksi di Taiwan. Dia menyebut situasi ini “tidak semestinya terus berkelanjutan” dan “tidak aman”, karena dapat menempatkan Amerika Serikat dalam bahaya. Meskipun dia mengatakan bahwa Taiwan akan terus memproduksi chip di masa depan, tetapi Amerika Serikat “harus keluar dari situasi yang sangat rapuh ini”.

Menurut Raimondo, Amerika Serikat sedang melangkah sesuai dengan kecepatan yang tepat dalam mencapai tujuannya pada akhir tahun 2020-an, yaitu proporsi chip yang diproduksi sendiri akan mencapai 20% paling lambat pada tahun 2030, meski Reimonda juga tidak menyangkal bahwa ini adalah target yang berani. 

Raimondo juga membantah anggapan bahwa negara-negara seperti Taiwan merampas lapangan kerja di sektor manufaktur Amerika Serikat, dan mengatakan bahwa keputusan tersebut dibuat oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. “Bisnis Amerika mencari modal murah, tenaga kerja murah dan mengejar keuntungan, sehingga mereka memindahkan semuanya ke luar negeri, ke Tiongkok, Taiwan, dan tempat lain”.

Namun, Raimondo lebih lanjut mengatakan : “Kita sekarang sedang bangkit. Kita menemukan bahwa baik dalam chip atau mineral dan komponen penting, situasi kita cukup rapuh. Keuntungan jangka pendek bukanlah segalanya, tetapi keamanan nasional juga harus menjadi fokus perhatian.” (sin)