Filipina Naikkan Status Level Gunung Mayon Setelah Letusan Keras Berlanjut

Epochtimes.id- Filipina menaikkan tingkat kewaspadaan di gunung berapi Mayon pada Senin (22/01/2018) setelah aktivitas ledakan keras meningkat membuat letusan berbahaya lebih mungkin terjadi.

Peningkatan aktivitas Gunung Mayon membuat pihak berwenang menutup semua sekolah dan mendesak penduduk untuk tinggal di dalam rumah.

Mayon adalah gunung api yang paling aktif di Filiphina, telah memuntahkan abu, lahar, dan bahan piroklastik sejak 13 Januari lalu, hingga 40.000 penduduk di provinsi pusat Albay terpaksa meninggal rumah mereka.

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) meningkatkan status kewaspadaannya paga Gunung Mayon ke level 4, yang menandakan letusan berbahaya sudah dekat, dari level 3, yang memperingatkan letusan semacam itu bisa “berminggu-minggu atau bahkan berhari-hari”.

“Kami sangat menyarankan semua orang, baik penghuni maupun wisatawan, untuk menghindari zona bahaya, dan maskapai penerbangan untuk menghindari terbang di dekat puncak gunung berapi,” kata kepala agensi Renato Solidum dalam konferensi pers.

“Zona bahaya di sekitar gunung berapi 2.462 meter (8.077 kaki) telah diperluas hingga radius 8 km,” tambahnya.

Solidum mengatakan, agensi tersebut telah mencatat peningkatan aktivitas seismik dan “semburan lava dan ledakan puncak” sejak Minggu malam. Aktivitas ini mengindikasikan lebih banyak ledakan beberapa waktu mendatang termasuk letusan berbahaya.

Peringatan tingkat 5 menandakan letusan berbahaya sedang berlangsung.

“Provinsi Albay telah kehabisan dana darurat dan lebih banyak orang akan dievakuasi begitu bantuan keuangan pemerintah tiba,” kata gubernur provinsi, Al Francis Bichara.

Dia memerintahkan sekolah untuk menunda sekolah di tengah peringatan hujan abu menyusul ledakan di gunung berapi tersebut.

“Di beberapa titik daerah sudah nol jarak pandang, terutama di sepanjang kaki gunung berapi,” katanya kepada CNN Philippines. Dia menambahkan angin kencang bisa membawa abu ke kota-kota yang lebih jauh.

“[Orang] harus tinggal di rumah dan jika mereka berniat keluar dari rumah mereka, mereka harus memakai masker,” kata Bichara. (asr)

Sumber : Reuters via The Epochtimes