Uni Eropa Mengirim U$D 1,6 Miliar Pertama Hasil dari Aset Rusia yang Dibekukan ke Ukraina saat Kremlin Bersumpah untuk Membalas

Tom Ozimek

Pejabat Uni Eropa mengatakan pada  26 Juli bahwa uang tahap pertama dari aset-aset Rusia yang dibekukan telah dikirim untuk mendukung Ukraina yang menolak invasi Moskow, sementara Kremlin mengancam akan membalas terhadap apa yang Kremlin sebut sebagai pencurian properti kedaulatannya.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan pada  26 Juli bahwa sekitar U$D 1,6 miliar dari bunga yang diperoleh Uni Eropa dengan menahan sekitar U$D 225 miliar aset-aset bank sentral Rusia yang dibekukan telah diberikan kepada Ukraina, sementara Kyiv meminta lebih banyak bantuan dari Barat.

“Uni Eropa mendukung Ukraina,” tulis Ursula von der Leyen di platform media sosial X. “Hari ini kita mentransfer [1,5 miliar euro] hasil dari aset-aset Rusia yang tidak bergerak untuk bidang pertahanan dan rekonstruksi Ukraina. Tidak ada simbol atau kegunaan uang Kremlin yang lebih baik selain untuk membuat Ukraina dan seluruh Eropa sebagai tempat yang lebih aman untuk ditinggali.”

Sebanyak 27 negara anggota Uni Eropa pada bulan Mei sepakat untuk menggunakan bunga yang diperoleh dari ratusan miliar dolar aset Rusia yang dibekukan untuk memberikan dukungan militer kepada Ukraina dan untuk rekonstruksi Ukraina yang dilanda perang. Uang tersebut disita sebagai bagian dari beberapa paket sanksi sebagai tanggapan kepada Moskow terhadap invasi yang dilakukannya.

Pejabat-pejabat Uni Eropa memperkirakan bahwa bunga dari aset-aset yang dibekukan, yang sebagian besarnya ditahan Belgia, dapat berjumlah sekitar U$D 3 miliar per tahun.

Berdasarkan rencana yang diadopsi pada bulan Mei, 90 persen hasil aset-aset Rusia yang dibekukan akan  digunakan untuk bantuan militer ke Ukraina melalui Fasilitas Perdamaian Eropa, sementara 10 persen persen hasil aset Rusia yang dibekukan akan disalurkan untuk rekonstruksi dan upaya dukungan lainnya melalui anggaran Uni Eropa, menurut pernyataan Komisi Eropa tertanggal 22 Mei.

Meskipun tidak ada pengakuan resmi dari pihak Kyiv atas apa yang merupakan tahap pertama dari hasil yang dijanjikan dari aset-aset Rusia yang dibekukan, Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, memposting pernyataan di media sosial yang menyebutkan perlunya untuk menggunakan “alat-alat keuangan” untuk menghukum Rusia dan untuk mendapatkan senjata yang akan “merampas sejumlah kemampuan.”

“Untuk menghancurkan infrastruktur perang, kita perlu meningkatkan jumlah sumber daya bahwa [Rusia] kalah karena kelanjutannya,” tulis Mykhailo Podolyak di X, sambil menyerukan perbaikan ke sistem pertahanan udara Ukraina untuk memberikan kekalahan taktis untuk Rusia di garis depan dan memaksa Moskow ke meja perundingan.

Kremlin, pada bagiannya, menyuarakan penolakannya terhadap pengumuman Uni Eropa bahwa hasil dari dana  aset-aset bank sentral Rusia yang dibekukan digunakan untuk membantu Ukraina dalam perang tersebut.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada  26 Juli bahwa tindakan Uni Eropa adalah “ilegal” dan bahwa Rusia akan mengambil “tindakan yang dipertimbangkan dan dipikirkan dengan hati-hati” sebagai tanggapannya.

“Langkah-langkah Komisi Eropa seperti itu tidak akan dibiarkan begitu saja,” kata Dmitry Peskov. (Viv)