Koki Meninggal Setelah Disengat Lebah Saat Mengunjungi Makam Ibunya

EtIndonesia. Seorang koki di Italia meninggal setelah disengat lebah saat mengunjungi makam ibunya.

Marc Pavel sedang meletakkan bunga di makam ibunya pada hari Jumat (26 Juli) saat dia disengat lebah.

Ibunya meninggal pada tahun 2019.

Pavel menceritakan kejadian itu kepada temannya setelah dia mulai merasa tidak enak badan setelah disengat.

Namun, kondisinya memburuk, karena dia mulai mengalami kesulitan bernapas saat berkendara pulang beberapa menit kemudian.

Pavel berhasil masuk ke mobilnya dan menyetir sendiri beberapa meter dari rumahnya, sebelum keluar untuk meminta bantuan, tetapi dia pingsan sebelum sempat memanggil siapa pun.

Ambulans dipanggil setelah penduduk setempat saat melihatnya terkulai di samping mobilnya.

Pria berusia 47 tahun itu diresusitasi oleh petugas medis yang tiba di tempat kejadian dan dibawa ke rumah sakit di Trieste, Italia.

Menurut petugas medis, Pavel diketahui menderita serangan jantung akibat efek anafilaksis yang disebabkan oleh sengatan lebah.

Meskipun petugas medis telah berupaya menyelamatkannya, kondisinya justru memburuk saat dirawat di rumah sakit.

Marc mengalami koma sebelum meninggal empat hari kemudian di unit perawatan intensif (ICU).

Menurut Need To Know, Pavel adalah seorang koki dan sommelier, dan kabarnya dia sangat disukai di daerahnya.

Sebelumnya, dia pernah memenangkan penghargaan ‘Cook of the Year’ pada tahun 2012 untuk ‘cappuccino labu dalam cangkir yang dapat dimakan dengan almond panggang dan potongan foie gras’ dan dia merupakan anggota aktif Asosiasi Koki Trieste dan Asosiasi Koki dari Kawasan Mediterania dan Eropa.

Ini bukan satu-satunya kasus kematian akibat sengatan lebah.

Tahun lalu, Eamonn Hogan, dari Kilcoo, Irlandia Utara, tidak menyadari bahwa dia memiliki alergi yang mengancam jiwa ketika dia disengat lebah.

Pria berusia 43 tahun itu mengalami syok anafilaksis saat berada di dalam mobil van-nya.

Setelah menepi, dia jatuh pingsan di jalan dan putrinya menelepon layanan darurat.

Meskipun Ambulans Udara Irlandia Utara datang dengan cepat dan seorang pejalan kaki membantunya dengan CPR, dia akhirnya dirawat di rumah sakit di ICU selama dua hari sebelum meninggal pada tanggal 13 Juni. (yn)

Sumber: tyla