EtIndonesia. Tren kebugaran baru tengah marak di media sosial dalam bentuk plester kecil dengan janji besar untuk membantu tidur.
Kemungkinan besar, para pengguna TikTok yang aktif akan familier dengan fenomena ini, banyak yang menggunakan sleep patches dengan harapan bisa tidur nyenyak. Bagi yang tidak tahu, sleep patches tersebut sangat mirip stiker yang ditempelkan langsung pada kulit dan memberikan vitamin, mineral, atau hormon melalui penyerapan kulit, bukan melalui mulut dalam bentuk pil.
Sleep patches , dari berbagai merek, telah dibagikan di TikTok sebanyak 38 juta kali dan orang-orang memuji hasil yang diharapkan. Beberapa di antaranya dibagikan oleh para influencer yang terlibat dalam kemitraan dengan mendapat imbalan.
Selain itu, lebih banyak pengguna secara pribadi yang tanpa imbalan telah membagikan pemikiran mereka secara daring. Seorang wanita yang tinggal di AS mengatakan: “Sebagai seseorang yang tidak disponsori atau tidak mendapatkan komisi, sleep patches benar-benar manjur untuk saya.”
Pengguna lain mengklaim: “Saya sangat terkesan dengan seberapa baik ini bekerja. Jika Anda menderita insomnia, saya SANGAT SANGAT menganjurkan Anda untuk mencoba ini. Saya tertarik.”
Sleep patches ini terbukti populer di seluruh AS dan Australia, terutama karena mengandung melatonin. Melatonin adalah “hormon yang muncul secara alami di tubuh Anda. Pada malam hari, kadar melatonin Anda meningkat, sebelum kembali normal pada siang hari. Ini membantu mengendalikan bagaimana dan kapan Anda tidur”.
Namun, ada satu detail penting yang mungkin tidak diketahui orang-orang, yang menimbulkan kebingungan mengapa sleep patches ini tidak tersedia untuk dibeli di wilayah mereka.
Dr. Richard Prempeh, pemilik SleepyClub, mengatakan kepada Indy100 bahwa metode baru ini “tidak diatur oleh otoritas obat-obatan atau layanan kesehatan.”
“Semua klaim yang dibuat mengenai sleep patches dan pemberiannya tidak terverifikasi dan tidak ada bukti klinis yang benar-benar membuktikan keefektifannya dalam bentuk apa pun,” katanya.
Meskipun ada alternatif bebas melatonin lainnya yang tersedia, dr. Prempeh menyarankan bahwa suplemen oral secara historis telah menjadi yang terbaik dalam hal keefektifan. Dia mengutip sebuah studi tahun 2019 yang membandingkan dua kelompok peserta yang menguji koyo versus pil untuk mengetahui kekurangan vitamin D.
“Pada akhir uji coba, peserta yang mengenakan koyo masih mengalami kekurangan vitamin D yang signifikan,” kata dr. Prempeh. “Sedangkan, orang yang mengonsumsi bentuk tablet kekurangannya teratasi. Konsumsi oral jauh, jauh lebih efektif.”
Menurut dr. Prempeh, koyo umumnya tidak menyerap sebaik konsumsi oral. Belum lagi, koyo hanya memiliki kapasitas untuk konsentrasi bahan yang rendah.
Untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak secara alami, dr. Prempeh memberikan tiga saran utama:
Matikan komputer sebelum tidur di ruangan yang redup
Dr. Prempeh menyarankan bahwa salah satu metode termudah dengan dampak terbesar adalah mematikan komputer satu jam sebelum tidur. Ini dapat dilakukan dengan lampu dimatikan atau di ruangan yang redup.
Banyak orang cenderung langsung tidur setelah seharian bekerja keras atau berselancar di internet tanpa meluangkan waktu untuk menenangkan diri dan mempersiapkan tubuh untuk tidur.
Selama waktu ini, orang dianjurkan untuk melakukan aktivitas santai pilihan mereka, entah itu mendengarkan podcast, membaca buku, atau serial favorit.
“Sebaliknya, jika Anda mencoba langsung tidur tanpa periode relaksasi, itu akan sangat sulit karena Anda langsung tidur dari lampu menyala dan tidak punya waktu bagi melatonin untuk diproduksi secara alami,” katanya.
Menerapkan rutinitas tidur
“Cobalah untuk menjaga waktu tidur dan bangun Anda tetap sama,” saran dr. Prempeh. “Ini akan membuat ritme sirkadian Anda sinkron dan stabil.”
Sebagai konteks, ritme sirkadian adalah “dorongan alami yang menentukan kapan Anda tidur atau kapan Anda tidur.”
Setelah tubuh terbiasa dengan rutinitas, tubuh akan mulai bangun secara alami dan merasa lebih segar di pagi hari.
Suplemen tidur berkelanjutan
Ketika orang telah mencoba semua metode untuk mengatasi gangguan tidur, mereka sering kali menggunakan tablet tidur.
Dr. Prempeh menganjurkan orang untuk mencoba cara “berkelanjutan, lembut, dan lebih mudah” dengan suplemen tidur seperti Sleepys.
Suplemen ini mengandung magnesium glisinat, piridoksal-5-fosfat, ceri asam Montmorency, dan vitamin serta mineral tambahan yang “dirancang untuk mendukung tubuh Anda agar dapat tidur daripada membuat tubuh Anda tertidur seperti yang dilakukan pil tidur.”
Ia menambahkan: “Namun, suplemen tidur, idenya adalah Anda mengonsumsi vitamin dan mineral yang memang perlu Anda konsumsi: magnesium, vitamin E, vitamin B6. Ini adalah hal-hal yang mendukung tubuh untuk tidur lebih nyenyak dan membuat Anda rileks.” (yn)
Sumber: indy100