EtIndonesia. Menurut CTWANT, insiden itu terjadi pada 20 Juli sekitar pukul 5 sore di Zhangjiajie, Provinsi Hunan, Tiongkok.
Meskipun lalu lintas padat, dengan kendaraan yang melaju kencang, orangtua anak laki-laki itu bersikeras agar anaknya menyeberang jalan secara ilegal untuk “melatihnya”.
Rekaman kamera pengawas menunjukkan orangtua itu berdiri di seberang jalan sementara balita mereka berada di sisi yang berlawanan.
Saat anak laki-laki itu mencoba menyeberang, dia tersandung dan jatuh ke tanah.
Alih-alih bergegas membantunya, ibunya hanya memberi isyarat agar anak itu bangun.
Ketika anak laki-laki itu terlihat ragu-ragu, dia sebentar menghampirinya untuk membantunya berdiri, tetapi meninggalkannya lagi untuk melanjutkan sesi ‘latihan’ yang berbahaya itu.
Anak itu kemudian terus berjalan menuju orangtuanya, dan tidak menyadari sebuah mobil yang datang.
Dalam momen yang mengerikan, sebuah sedan putih tiba-tiba muncul, menabrak anak laki-laki itu dan membuatnya terpental beberapa meter jauhnya.
Polisi setempat mengonfirmasi insiden tersebut, dengan mengungkapkan bahwa anak laki-laki tersebut mengalami cedera dalam tabrakan tersebut, yang juga menyebabkan kerusakan pada mobil.
Seberapa parah cedera yang dialami anak tersebut belum diungkapkan.
Meskipun pihak berwenang menetapkan bahwa pengemudi mobil bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut, mereka juga mengeluarkan peringatan keras kepada orangtuanya, dengan menekankan bahwa anak-anak tidak boleh dibiarkan berlama-lama atau bermain di tempat umum.
Video tersebut memicu diskusi hangat di antara warganet Tiongkok, dengan banyak yang mengungkapkan kemarahan dan ketidakpercayaan atas tindakan orangtua tersebut.
Beberapa berpendapat bahwa anak laki-laki tersebut, yang baru saja belajar berjalan, masih terlalu muda untuk belajar menyeberang jalan.
Mereka menunjukkan bahwa pada usianya, anak-anak seharusnya diajari untuk menghindari menyeberang jalan sendiri daripada didorong untuk melakukannya.
Insiden tersebut juga menimbulkan spekulasi yang lebih gelap, dengan beberapa orang menduga bahwa orangtua tersebut mungkin sengaja membahayakan anak mereka untuk mengajukan klaim asuransi.
Sementara yang lain bertindak lebih jauh lagi, menuduh orangtua tersebut melakukan percobaan pembunuhan dan menuntut agar mereka dihukum atas tindakan mereka. (yn)
Sumber: mustsharenews