Rusia Targetkan 32 Sasaran di Eropa dengan Senjata Nuklir, Dokumen Rahasia Ungkap Persiapan Berperang dengan NATO

Surat kabar Inggris, Financial Times, memperoleh dokumen rahasia militer Rusia yang menunjukkan bahwa jauh sebelum Rusia menginvasi Ukraina, Moskow sudah mempertimbangkan kemungkinan perang dengan NATO. Kepala nuklir Rusia telah diarahkan ke 32 sasaran di Eropa, termasuk Inggris dan Prancis, sementara Angkatan Laut Rusia telah dilatih untuk menargetkan sasaran-sasaran tersebut

Aboluowang

Dokumen rahasia militer Rusia yang diperoleh oleh Financial Times menunjukkan bahwa jauh sebelum Rusia menginvasi Ukraina, Moskow sudah mempertimbangkan kemungkinan perang dengan NATO. Kepala nuklir Rusia telah diarahkan ke 32 sasaran di Eropa, termasuk Inggris dan Prancis, sementara Angkatan Laut Rusia telah dilatih untuk menargetkan sasaran-sasaran tersebut.

Dokumen rahasia ini disusun antara tahun 2008 hingga 2014 dan merupakan bahan presentasi untuk para perwira Rusia, yang diberikan oleh sumber informasi Barat kepada Financial Times. Dokumen ini menunjukkan bagaimana Rusia membayangkan konflik dengan Barat yang melampaui garis depan NATO saat ini, dan merencanakan serangkaian serangan besar-besaran di Eropa Barat. Dokumen tersebut merinci sejumlah sasaran yang dapat dihantam dengan rudal yang membawa hulu ledak konvensional atau nuklir taktis, dengan para perwira Rusia menekankan keuntungan penggunaan serangan nuklir di tahap awal konflik.

Dokumen tersebut juga mengungkapkan bahwa angkatan laut Rusia memiliki kemampuan untuk membawa senjata nuklir di kapal perang, yang menurut para ahli, menambah risiko signifikan terhadap eskalasi situasi atau terjadinya risiko ekstra. Dokumen ini menyebutkan bahwa Angkatan Laut Rusia memiliki “mobilitas tinggi,” mampu melakukan “serangan mendadak dan pre-emptive,” serta melancarkan “serangan rudal besar-besaran dari segala arah.”

Peta yang terdapat dalam dokumen tersebut menunjukkan bahwa armada Angkatan Laut Rusia telah menargetkan 32 sasaran NATO di Eropa, termasuk pantai barat Prancis dan kota kecil Barrow-in-Furness di Inggris utara.

Mantan pejabat NATO dan pakar militer di Pusat Stimson Washington, William Alberque, mengatakan bahwa peta dalam dokumen tersebut hanya merupakan sebagian kecil dari rencana Rusia. Ia menyebutkan bahwa Rusia telah menargetkan ratusan, bahkan ribuan sasaran militer dan infrastruktur penting di seluruh Eropa.

Para analis dan mantan pejabat NATO menyatakan bahwa kemampuan Rusia untuk menyerang seluruh Eropa menunjukkan bahwa jika terjadi perang dengan negara-negara NATO di garis depan seperti Polandia dan negara-negara Baltik, seluruh benua Eropa akan berada dalam risiko.

Profesor Jeffrey Lewis dari Institut Studi Internasional Middlebury di Monterey, Amerika Serikat, mengatakan bahwa konsep perang Rusia adalah “perang total,” dan militer Rusia melihat senjata nuklir taktis sebagai alat potensial untuk memenangkan perang. “Mereka ingin menggunakannya, dan mereka ingin menggunakannya secepat mungkin,” ujarnya.

Laporan ini juga menyebutkan bahwa senjata nuklir taktis dapat diluncurkan dari rudal darat, kapal laut, atau pesawat tempur, dan meskipun daya hancurnya lebih kecil dibandingkan dengan senjata nuklir strategis yang menargetkan Amerika Serikat, daya ledaknya masih lebih besar daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945.

Dokumen tersebut juga menyebutkan tentang “serangan demonstratif,” yaitu penggunaan senjata nuklir di daerah terpencil sebelum terjadi konflik yang sebenarnya, untuk menakut-nakuti Barat selama periode ancaman invasi yang mendesak. Serangan ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Rusia “mampu, dan siap untuk menggunakan senjata nuklir non-taktis dengan presisi,” serta menunjukkan “niat untuk menggunakan senjata nuklir.”

Menurut penilaian NATO, dalam hal melindungi sayap timur NATO dari serangan penuh Rusia, kemampuan pertahanan udara NATO hanya mencapai kurang dari 5% dari yang dibutuhkan.

Dokumen tersebut juga mencatat bahwa hingga saat ini, Angkatan Laut Rusia masih mempertahankan kemampuan untuk membawa senjata nuklir taktis di kapal perang, termasuk rudal anti-kapal selam dengan kepala nuklir yang ditempatkan di kapal permukaan dan kapal selam. (Jhon)