Dua Jet Tempur Rafale Prancis Tabrakan di Udara, 1 Pilot Selamat, 2 Tewas

NTD

Terjadi insiden langka di Prancis di mana dua jet tempur Rafale bertabrakan di udara di wilayah timur laut Prancis pada Rabu (14 Agustus). Salah satu pilot berhasil keluar dari pesawat dengan menggunakan kursi pelontar setelah tabrakan, sementara dua pilot lainnya tewas.

Menurut laporan dari Central News Agency, pihak berwenang Prancis menyatakan bahwa penyebab insiden yang terjadi di atas kota Colombey-les-Belles di timur laut Prancis ini belum diketahui. Pemerintah setempat mengatakan, “Militer akan mengumumkan penyebab insiden ini.”

Wakil Walikota Colombey-les-Belles, Patrice Bonneaux, mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP), “Kami mendengar suara ledakan besar sekitar pukul 12.30 siang.”

Dia menambahkan, “Ini bukan ledakan sonik yang biasa terjadi saat pesawat tempur melampaui kecepatan suara, tetapi suara yang aneh, suara benturan. Saya pikir dua pesawat telah bertabrakan, tetapi kami tidak yakin.”

Pada 14 Agustus 2024, seorang perawat (kedua dari kiri) berdiri di dekat kendaraan stasiun pengendalian kebakaran (PC) setelah dua pesawat militer bertabrakan di kota Colombey-les-Belles di Prancis timur. (JEAN-CHRISTOPHE VERHAEGEN/AFP melalui Getty Images)

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunggah di media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), “Kedua jet tempur Rafale mengalami tabrakan di udara saat menjalankan misi pelatihan, dan kami menerima kabar bahwa Letkol Sebastien Mabire dan Letnan Matthis Laurens meninggal dunia.”

Macron juga menyatakan, “Seluruh bangsa turut berduka bersama keluarga mereka dan rekan-rekan mereka di Pangkalan Angkatan Udara 113 Saint-Dizier.”

Menteri Pertahanan Prancis, Sebastien Lecornu, sebelumnya juga mengunggah di X bahwa, “Salah satu pilot ditemukan dalam keadaan selamat.”

Pada 24 Juli 2024, jet tempur Typhoon Angkatan Udara Prancis melakukan penerbangan demonstrasi misi Pegase 2024 di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma di Jakarta. Misi ini dirancang untuk memperkuat kemitraan di kawasan Indo-Pasifik. (YASUYOSHI CHIBA/AFP melalui Getty Images)

Pada Desember 2007, sebuah jet tempur Rafale jatuh di dekat Neuvic, Prancis barat daya. Penyelidikan menyimpulkan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh kebingungan pilot. Ini diyakini sebagai insiden kecelakaan pertama yang melibatkan jet tempur Rafale.

Jet tempur Rafale, yang dikenal sebagai pesawat serbaguna dengan kecepatan supersonik, digunakan untuk mengejar pesawat musuh, menyerang target darat dan laut, melakukan pengintaian dan  membawa hulu ledak nuklir Prancis. Jet ini menjadi produk unggulan industri militer Prancis dan telah dijual ke Mesir, India, Yunani, Indonesia, Kroasia, Qatar, dan Uni Emirat Arab. (Hui)