Virus Mpox Varian Baru Sudah Menyebar ke Luar Afrika, Kasus Pertama Muncul di Swedia dan Pakistan

oleh Zeng Yihao dan Ye Enjie dari New Tang Dynasty Asia-Pacific Television

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kedua kalinya dalam dua tahun menyatakan bahwa wabah Mpox atau yang dikenal dengan cacar monyet telah menjadi “darurat kesehatan masyarakat global”. Pada Kamis (15 Agustus), Swedia mengonfirmasi adanya kasus tersebut, Ini adalah kasus pertama yang terdeteksi di luar Afrika.

“Kami menemukan seorang pasien di wilayah Stockholm yang saat dirawat terdeteksi terinfeksi varian Clade I dari virus mpox. Ini adalah kasus pertama dari varian Clade I yang didiagnosis di luar benua Afrika,” ujar Direktur Jenderal Badan Kesehatan Masyarakat Swedia Olivia Wigzell.

Pihak berwenang Swedia menyatakan bahwa pasien tersebut terinfeksi selama berada di suatu tempat di Afrika di mana wabah mpox menular. Sedangkan virus yang menginfeksinya termasuk varian Clade I yang lebih serius.

Jenis virus baru ini memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dan lebih mudah menyebar. Sejak wabah mpox  jenis baru ini terjadi di Afrika pada Januari tahun lalu, Republik Demokratik Kongo telah melaporkan 27.000 kasus dengan lebih dari 1.100 kematian, sebagian besar adalah anak-anak.

“Untuk segera memperluas tindakan tanggap darurat, WHO telah mengalokasikan dana sebesar 1,45 juta dolar AS dari Dana Tanggap Darurat. Dalam beberapa hari ke depan, mungkin diperlukan lebih banyak dana,” kata wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq.

Selain Eropa, Mpox juga sudah menyebar ke Asia. Pada 16 Agustus, Departemen Kesehatan Pakistan mengumumkan bahwa tiga orang yang tiba di Pakistan dari Uni Emirat Arab terdeteksi mengidap virus tersebut. Saat ini, belum diumumkan jenis varian apa yang menginfeksi mereka.

Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, adalah virus yang ditemukan pada tahun 1958 di antara monyet. Kasus pertama pada manusia diidentifikasi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Gejalanya meliputi ruam, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala-gejala tersebut biasanya muncul dalam beberapa minggu setelah terpapar dan berlangsung selama beberapa minggu.

Mpox menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang menderita mpox dan ruam, kontak dengan benda-benda dan kain yang telah digunakan oleh penderita mpox dan kontak seksual yang melibatkan penderita mpox, menurut National Foundation for Infectious Diseases di Amerika Serikat.

Ada vaksin yang dapat mencegah Mpox, tetapi saat ini tidak ada pengobatan yang tersedia.

Mpox telah ditemukan di 13 negara Afrika, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika, dengan kasus naik 160 persen dan kematian naik 19 persen sepanjang tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan pada 15 Agustus bahwa mereka akan mengeluarkan asesmen terbaru mengenai risiko yang ditimbulkan oleh wabah mpox di Afrika. Mereka belum mengomentari kasus di Swedia.

Badan Uni Eropa mengatakan pada 29 Juli bahwa risiko terhadap Eropa dari varian baru clade I sangat rendah dan tidak ada bukti clade I menyebar ke luar Afrika.

The U.S. Centers for Disease Control and Prevention atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan pada 15 Agustus bahwa risiko bagi penduduk Amerika dari wabah Afrika sangat rendah, berdasarkan jumlah pelancong yang terbatas antara Afrika tengah dan Amerika Serikat.

Badan tersebut mengatakan bahwa orang-orang harus mempertimbangkan menerima vaksin untuk melindungi diri mereka sendiri. Metode lain untuk mencegah infeksi termasuk menghindari orang yang memiliki gejala Mpox, tidak bersentuhan dengan hewan liar di daerah-daerah di mana Mpox beredar dan tidak mengonsumsi daging hewan liar. (Hui)