Dokter Menjelaskan Mengapa Anda Mungkin Perlu Buang Air Besar Tepat Setelah Makan

EtIndonesia. Seorang dokter telah berbagi wawasan tentang mengapa Anda mungkin merasa perlu pergi ke toilet tepat setelah makan.

Selalu ada banyak diskusi tentang buang air besar—seberapa sering Anda harus pergi, seperti apa buang air besar yang normal, dll.

Namun, informasi baru telah muncul tentang mengapa beberapa orang merasa ingin buang air besar segera setelah makan—pengalaman umum bagi banyak orang.

Dr. Joseph Salhab baru-baru ini menjelaskan di TikTok bahwa merasa perlu menggunakan kamar kecil segera setelah makan belum tentu merupakan tanda masalah seperti sindrom iritasi usus besar (IBS). Sebaliknya, hal itu dapat dikaitkan dengan cara kerja otak Anda.

Dia mengklarifikasi bahwa “itu bukan karena makanan bergerak langsung melalui saluran pencernaan Anda,” yang merupakan kesalahpahaman umum.

Sebaliknya, dia menjelaskan bahwa dorongan ini terkait dengan sinyal yang dikirim ke otak Anda.

Dalam videonya, dia menjelaskan: “Saat Anda makan dan merasa ingin segera ke kamar kecil, inilah yang disebut refleks gastrokolik.”

Teori ini didukung oleh NHS, yang menyatakan: “Ini adalah refleks fisiologis yang terjadi sebagai respons terhadap peregangan lambung setelah makan dan masuknya produk sampingan pencernaan ke usus halus.”

Pakar tersebut menjelaskan bahwa sekitar 20-30 menit setelah makan, perut Anda yang mengembang mengirimkan sinyal ke otak yang menunjukkan bahwa Anda sudah kenyang.

Hal ini menyebabkan perlunya memberi ruang bagi asupan makanan baru…

Oleh karena itu, dokter tersebut menunjukkan bahwa ‘usus besar Anda mulai berkontraksi untuk memberi ruang bagi makanan yang masuk’, itulah sebabnya Anda mungkin merasa ingin segera ke toilet setelah makan.

Dia juga menyebutkan bahwa refleks ini cenderung lebih kuat setelah sarapan.

Meskipun kebutuhan untuk pergi ke toilet segera setelah makan umumnya bukan merupakan tanda masalah internal yang serius, dr. Salhab mencatat bahwa individu dengan IBS mungkin lebih sensitif terhadap refleks ini.

Bagi mereka yang menderita IBS, selain kebutuhan mendesak untuk menggunakan toilet, mereka mungkin juga mengalami kram perut dan kemungkinan diare.

Dia menambahkan bahwa bagi orang-orang dengan IBS, ‘kontraksi usus besar bisa sangat intens’.

Meskipun berbagai faktor berkontribusi terhadap gejala-gejala ini, dokter menyoroti beberapa hal yang dapat memperburuk kondisi bagi setiap orang, termasuk minuman bersoda, minuman manis, alkohol, produk susu, makanan yang digoreng, dan beberapa jenis buah jeruk. (yn)

Sumber: thoughtnova