Siaran Psywar Korea Selatan Mulai Efektif ? Tentara Korea Utara Mempertaruhkan Nyawa Melintasi Ladang Ranjau

www.aboluowang.com

Seorang tentara Korea Utara berusia 20-an melakukan aksi nekat dengan melewati ladang ranjau di daerah Gangwon, Korea Utara, pada 20 Agustus 2024 dini hari. Setelah berhasil melintasi Garis Demarkasi Militer (MDL), ia menyatakan niatnya untuk membelot ke Korea Selatan. Saat ini, pihak militer Korea Selatan sedang menyelidiki kasus tentara tersebut. 

Beberapa analis menduga bahwa keputusan tentara itu untuk membelot mungkin dipengaruhi oleh siaran propaganda Korea Selatan yang disebut “Siaran Psywar.”

Menurut laporan dari Yonhap News Agency dan News1, tentara tersebut, yang berpangkat sersan, mengambil rute yang jarang dilalui orang dan dengan berani melintasi ladang ranjau di sepanjang garis depan bagian timur provinsi Gangwon. 

Setelah berjalan kaki melewati Garis Demarkasi Militer – MDL, ia tiba di area yang dijaga oleh Divisi 22 Angkatan Darat Korea Selatan. Di bawah pengawasan ketat militer Korea Selatan, tentara itu akhirnya menyatakan keinginannya untuk membelot. 

Juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyatakan, “Seorang anggota militer Korea Utara melintasi MDL dan menyatakan niatnya untuk membelot pada dini hari tadi. Saat ia bergerak ke arah selatan dari MDL di garis depan timur, militer kami segera melacak dan memantau pergerakannya, serta melaksanakan ‘Operasi Pemanduan Pembelotan’ untuk menangkapnya.”

Menurut Chosun Ilbo, meskipun tentara muda Korea Utara ini berhasil melintasi MDL, Korea Utara sejak April 2024 lalu telah menempatkan ribuan tentara di sepanjang garis depan untuk memasang ranjau dan membangun tembok anti-tank. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah pembelotan oleh warga dan tentara Korea Utara. Dalam proses penanaman ranjau tersebut, dilaporkan terjadi lebih dari 10 insiden ledakan akibat kesalahan, yang menyebabkan beberapa korban tewas dan terluka.

Pihak militer Korea Selatan menjelaskan bahwa tentara Korea Utara ini tidak mengambil rute yang biasa, seperti rel kereta api, tetapi melewati area terbuka di dekatnya. Pengaruh dari siaran propaganda Korea Selatan diduga menjadi salah satu alasan di balik keputusannya untuk membelot.

Sejak akhir Mei 2024, Korea Utara berulang kali mengirimkan balon berisi sampah dan propaganda ke Korea Selatan, yang mendorong Korea Selatan untuk memulai kembali siaran propaganda pada 21 Juli. Siaran ini mencakup berita-berita dengan konten propaganda dan musik pop Korea, yang disiarkan dari pagi hingga malam menggunakan pengeras suara berdaya tinggi yang dapat menjangkau jarak hingga 30 kilometer jauhnya.

Tentang analisis di atas, seseorang yang terkait dengan militer Korea Selatan percaya bahwa “saat ini tidak tertutup kemungkinan bahwa tentara tersebut mungkin dipengaruhi siaran propaganda Korea Selatan yang disebut “Siaran Psywar.”

Saat ini, tentara Korea Utara tersebut telah diserahkan kepada badan-badan terkait di Korea Selatan untuk penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap motif dan proses pembelotannya. (Jhon)