Hizbullah Memperluas Serangan :  Lebih dari 180 Roket Menyerang Israel

Epoch Times

Hizbullah Lebanon melancarkan serangan terbesar terhadap Israel sejak perang Israel-Hamas lebih dari sepuluh bulan lalu. Hizbullah menembakkan lebih dari 180 roket ke Israel sejak dini hari, menyebabkan kerusakan parah di kota-kota di bagian utara Israel. Sebagai balasan, militer Israel meluncurkan serangan udara. Serangan ini menunjukkan bahwa Hizbullah semakin memperluas serangan berkelanjutannya terhadap Israel dan memperburuk situasi konflik di kawasan.

Laporan dari Central News Agency (CNA) Taiwan menyebutkan bahwa Hizbullah mulai menembakkan lebih dari 50 roket ke Dataran Tinggi Golan pada dini hari dan serangan ke komunitas perbatasan utara Israel terus berlanjut sepanjang hari, dengan total lebih dari 180 roket yang ditembakkan ke Israel.

Hizbullah mengklaim serangan ini sebagai balasan atas serangan udara yang dilakukan oleh angkatan udara Israel sebelumnya terhadap fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah di Lembah Bekaa, Lebanon. Serangan udara Israel tersebut menyebabkan beberapa ledakan dan mengakibatkan setidaknya satu orang tewas dan 16 orang terluka.

Pada 20 Agustus 2024, seorang reporter memotret lokasi Sarein di Lembah Bekaa di timur-tengah Lebanon. (AFP melalui Getty Images)

Pada t20 Agustus 2024, seorang pria sedang memilah tanaman yang rusak dalam semalam di Sarein, Lembah Bekaa di timur-tengah Lebanon. (AFP melalui Getty Images)

Serangan ini semakin memperburuk ketegangan di bagian utara Israel dan memicu kritik terhadap kebijakan keamanan pemerintah Israel. Pemimpin oposisi, Yair Lapid, menyatakan bahwa pemerintah Israel telah kehilangan kendali atas situasi di utara.

Serangan ini juga mengungkapkan dilema strategi Israel dalam menghadapi ancaman berkelanjutan dari Hizbullah. Menurut sebuah survei dari Institut Studi Keamanan Nasional Israel (INSS), hanya 44% warga Israel yang mendukung tindakan militer terhadap Hizbullah, meskipun hal ini bisa memicu perang regional. Angka ini menunjukkan adanya perpecahan dan keraguan dalam masyarakat Israel mengenai cara terbaik untuk menangani ancaman Hizbullah.

Analisis dari The Jerusalem Post menunjukkan bahwa strategi Hizbullah tampaknya  untuk melemahkan kekuatan pertahanan Israel melalui perang yang berkepanjangan, sambil menghindari konflik besar-besaran. Pemimpin Hizbullah tampaknya percaya bahwa mereka bisa terus melakukan provokasi terhadap Israel tanpa memicu balasan besar.

Perang ini tidak hanya melemahkan kekuatan militer Israel, tetapi juga menambah tekanan psikologis pada masyarakat Israel, yang semakin membuat Israel berada dalam posisi defensif.

Petugas pemadam kebakaran memeriksa kerusakan di lokasi serangan roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan pada 21 Agustus 2024 di kota Katzrin yang berafiliasi dengan Israel di Dataran Tinggi Golan. (Jalaa MAREY/AFP melalui Getty Images)

Petugas pemadam kebakaran memeriksa kerusakan di lokasi serangan roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan pada 21 Agustus 2024 di kota Katzrin di Dataran Tinggi Golan yang berafiliasi dengan Israel. (Jalaa MAREY/AFP melalui Getty Images)

Pada 7 Oktober 2023, Hamas, yang memiliki hubungan dekat dengan Hizbullah, melancarkan serangan terhadap komunitas perbatasan Gaza di Israel, menyebabkan lebih dari 1200 warga sipil tewas dan sekitar 240 orang disandera, termasuk orang tua, anak-anak, dan wanita. Serangan ini memicu perang antara Israel dan Hamas. Hizbullah juga meluncurkan serangan roket ke komunitas perbatasan utara Israel, memaksa 60.000 penduduk di wilayah perbatasan utara Israel mengungsi selama lebih dari 10 bulan.

Selama 10 bulan terakhir, Israel sebagian besar mengambil sikap defensif terhadap provokasi Hizbullah, hingga serangan roket pada 27 Juli 2024 di kota Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan, yang menewaskan 12 anak dan melukai lebih dari 20 orang. Israel kemudian melancarkan serangkaian serangan presisi, termasuk pembunuhan terhadap komandan militer tertinggi Hizbullah, Fuad Shukr, pada 30 Juli 2024. Hizbullah dengan marah bersumpah akan melakukan pembalasan. (Hui)