Sage House Gallery Tempat Belajar Seni dan Cinta Alam

Surabaya – Tempat pertemuan atau hanya sekedar nongkrong bersama teman atau klien mulai Nampak menjamur dimana-mana. Dengan menyuguhkan tempat yang nyaman dan aman, jadilah tempat itu jujukan orang-orang yang mencari tempat yang mereka perlukan untuk bertemu. Namun tidak hanya hal ini yang menjadi inspirasi dari Wardah Al-Katiri seorang dosen yang mengakui senang berkegiatan berhubungan dengan alam, membuka rumah keluarganya yang antik dan klasik, di daerah Surabaya Selatan, Jalan Prapanca untuk dijadikan galeri dan co-working dengan nama Sage House Gallery dengan tema natural, pada Sabtu (24/8).

“Kami ini bukan seniman namun adalah penikmat seni, namun yang jelas kami adalah orang alam. Pecinta alam, sekolah alam, saya disebut orang sebagai Human Ecologist. Kami menghabiskan waktu hingga saat ini adalah yang berkaitan dengan hal itu. Saya sebagai penggerak petani organik, petani yang ramah lingkungan, mengurangi penggunaan bahan kimia seminimal mungkin, mengolah sampah menjadi pupuk,” jelas Wardah, dosen kesehatan lingkungan ini.

Suasana sejuk di Sage House Gallery yang terletak benar-benar didisain ramah lingkungan, ketika kita memasuki galeri ini seakan-akan lebih dekat dengan alam yang hijau menjadikan suasana begitu tenang, penuh kedamaian bagai oasis ditengah hiruk pikuk suasana kota Surabaya.

Wardah Al Katiri selaku pemilik galeri ini dengan antusias dan ramah menjelaskan bahwa ia ingin memanfaatkan rumah mereka menjadi tempat kegiatan yang positif. Rumah seluas 10×40 meter dengan arsitektur bergaya kolonial ini diharapkan bisa bermanfaat sebagai sanggar melukis bagi mereka yang ingin menggali bakatnya dalam dunia seni, selain juga sebagai wadah pagi para seniman dan kehadiran galeri ini juga bisa bermanfaat sebagai tempat workshop, seminar, berdiskusi, belajar bersama untuk saling berbagi pengetahuan. 

“Saya bercita-cita seiring berjalannya waktu kami akan mencari pengajar untuk bisa membuat program rutin berupa kursus mengukir, membuat membuat sabun berbahan alami dan semacamnya, juga pelajaran yang berhubungan kegiatan alam,” tutur Wardah.

Dipilihnya nama Sage House menurut Wardah Al Katiri yang mempunyai hobi membaca ini, karena Sage adalah nama daun yang punya banyak khasiat dan Sage juga berarti arif dan bijaksana, “Insyallah dalam kelanjutannya kami akan mencari guru untuk bisa membuat program rutin untuk mengajari membuat pottery, kursus melukis dan sebagainya.” Pungkasnya.

Ada beberapa ruang di Sage House Gallery yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat workshop, co-working space, ruang diskusi maupun rapat dengan biaya yang murah (hanya ganti listrik AC katanya).  Di sini disediakan kursi dan ruangan ber-AC, juga karpet (jika diperlukan).

Di Sage House Gallery kami juga menjual lukisan, hiasan untuk dinding dan kerajinan yang bisa dijadikan souvenir dan juga di tempat ini dlengkapi dengan kafe yang menyediakan camilan dan es krim yang lezat.