Krisis Rusia-Ukraina Meluas, Pemerintah Ukraina Mengalami Perombakan Besar-Besaran, Sejumlah Menteri Mengundurkan Diri

Yi Jing oleh New Tang Dynasty Television

Pemerintah Ukraina mengalami perubahan besar dalam kabinetnya, dengan beberapa menteri, termasuk Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba, mengajukan pengunduran diri mereka.

Di tengah puing-puing dan mobil yang hangus, petugas penyelamat mengangkat jenazah dari reruntuhan. Pada Rabu (4 September), Rusia melancarkan serangan ke kota Lviv di barat Ukraina yang dekat dengan Polandia, mengakibatkan setidaknya 7 orang tewas dan 53 orang terluka.

Seorang pria bernama Yaroslav Bazylevych, yang seluruh tubuhnya penuh dengan darah, selamat dari serangan ini, namun istrinya dan ketiga putrinya yang berusia 7, 18, dan 21 tahun semuanya tewas.

Mahasiswa Universitas Politeknik Lviv, Mykola Horbel, mengatakan, “Saya rasa, hidup akan berubah menjadi bolak-balik antara ruang perlindungan.”

Psikoterapis Anastasiia Taranenko berkata, “Kami mungkin percaya pada ilusi ini: kami berada di barat (jauh dari garis depan), kami dekat dengan Polandia, serangan tidak akan terjadi di sini, tetapi kami melihat apa yang sedang terjadi, tidak ada yang aman.”

Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa pasukan Rusia menggunakan rudal hipersonik “Dagger” dan drone, dengan sasaran adalah untuk membombardir perusahaan pertahanan Ukraina.

Namun, walikota Lviv mengonfirmasi bahwa lebih dari 156 bangunan mengalami kerusakan dalam serangan tersebut, termasuk sekolah, rumah tinggal, dan klinik.

Di tengah intensitas konflik Rusia-Ukraina, pada 4 September, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengajukan pengunduran diri, setelah sebelumnya lima menteri lainnya juga mengajukan pengunduran diri. Saat ini, parlemen telah menerima empat dari enam pengunduran diri tersebut.

Presiden Zelensky mengucapkan terima kasih kepada para menteri atas kontribusi mereka selama beberapa tahun, tetapi menyatakan bahwa untuk menghadapi pertempuran penting di musim gugur, pemerintah perlu melakukan reformasi.

Presiden Ukraina Zelensky berkata, “Kami membutuhkan energi baru, langkah-langkah ini untuk membuat negara kita kuat di berbagai aspek.”

Diperkirakan Zelensky akan segera menominasikan calon Menteri Luar Negeri yang baru, dengan Andrii Sybiha, Wakil Menteri Luar Negeri, dianggap sebagai salah satu kandidat terkuat.

Kremlin menyatakan bahwa perubahan personel di pemerintah Ukraina tidak akan mempengaruhi proses negosiasi perdamaian, meskipun prospek negosiasi masih sangat tidak pasti. (jhon)