EtIndonesia. Seorang pria Inggris digigit laba-laba kecil yang segera membuat lubang besar di perutnya dan mulai membusukkan dagingnya.
Nigel Hunt yang berusia 59 tahun sedang berlibur di Kepulauan Scilly, ketika seekor laba-laba secara tidak sengaja menggigit perutnya.
Tukang pasang jendela tidak terlalu memedulikannya karena menganggapnya sebagai iritasi ringan dan melanjutkan rutinitas hariannya dan bahkan liburan ke Mesir.
Namun, setelah beberapa hari, dia jatuh sakit dan melihat gigitan itu mulai tumbuh menjadi lubang besar.
Dia dibawa ke rumah sakit tempat hasil tes menunjukkan bahwa dia menderita necrotising fasciitis, yang juga disebut sebagai ‘penyakit pemakan daging’.
Dalam infeksi langka ini, luka di kulit dan jaringan lunak terinfeksi bakteri.
Racun dilepaskan oleh bakteri ini saat mereka terus berkembang biak dan menghancurkan jaringan di sekitarnya. Para dokter melakukan operasi dan mengangkat bagian perut yang sudah mati.
Mengenang kejadian tersebut, pria tersebut mengatakan: “Saat tiba di bandara dan melakukan check-in, kami pun berangkat. Saat itu, semuanya tampak memburuk dengan cepat, mulai dari merasa mual di ruang tunggu keberangkatan hingga kepala saya dimasukan ke kantong muntah selama sebagian besar perjalanan.”
“Saat tiba di Sharm El Sheikh, kami mengambil barang-barang kami dan pergi ke apotek untuk membeli antibiotik atau sesuatu untuk membantu mengatasi rasa sakit tersebut. Mereka meresepkan beberapa obat dan keesokan harinya saya pergi ke rumah sakit untuk diberi resep obat yang sama,” tambahnya.
“Dua hari berikutnya kondisi saya mulai memburuk, jadi saya pergi ke rumah sakit lain di Hadaba, tempat saya langsung menjalani tes darah dan pemindaian ultrasound. Kemudian kami menunggu beberapa jam hingga dokter memeriksa hasilnya. Dia memanggil kami dan mengatakan bahwa saya sangat beruntung karena datang tepat waktu karena gigitan itu berasal dari laba-laba janda palsu atau laba-laba pertapa cokelat,” kata tukang pasang jendela tersebut.
Hunt mengatakan bahwa petugas medis telah memberitahunya bahwa jika dia tidak mencari pertolongan medis tepat waktu, dia bisa saja meninggal.
“Jika saya tidak pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan kedua dalam waktu enam hingga 10 hari, saya pasti sudah meninggal. Mereka belum memberi saya tanggal pasti karena lukanya masih terbuka dan saya harus membalutnya setiap beberapa hari,” katanya.(yn)
Sumber: wionews