Pekerja Pabrik Samsung India Merencanakan Aksi Demo Menuntut Kenaikan Gaji, Lebih 100 Orang Ditangkap

Epoch Times

Pada Senin (16/9/2024), polisi India menyatakan bahwa mereka telah menahan lebih dari 100 pekerja di pabrik Samsung Electronics di bagian selatan negara itu. Penahanan ini dilakukan karena para pekerja tersebut berencana menggelar demonstrasi tanpa izin pada hari itu.

Seorang pejabat tinggi kepolisian setempat mengatakan bahwa para pekerja merencanakan demonstrasi di area yang terdapat banyak sekolah dan rumah sakit, yang merupakan kawasan utama. Protes ini dinilai akan “melumpuhkan” daerah tersebut dan “mengganggu ketertiban umum.”

Pejabat senior tersebut menyatakan bahwa mereka menahan 104 pekerja di beberapa aula pernikahan karena kantor polisi tidak mampu menampung begitu banyak orang. 

Penahanan ini menandai eskalasi dari pemogokan para pekerja di pabrik peralatan rumah tangga Samsung, yang berlokasi di dekat Chennai, ibu kota negara bagian Tamil Nadu. Para pekerja menuntut kenaikan gaji dan perbaikan jam kerja. Mereka telah mogok selama seminggu, yang menyebabkan terganggunya produksi.

Pabrik Samsung ini mempekerjakan sekitar 1.800 pekerja, dengan lebih dari 1.000 di antaranya yang melakukan aksi mogok. Para pekerja memprotes di tenda sementara di dekat pabrik, menuntut agar Samsung mengakui serikat pekerja yang didukung oleh Centre of Indian Trade Unions (CITU).

Namun, Samsung enggan mengakui serikat pekerja yang didukung oleh kelompok serikat pekerja nasional seperti CITU. Negosiasi antara perusahaan, para pekerja, dan pejabat pemerintah negara bagian belum menghasilkan solusi apa pun.

Pusat Serikat Buruh India menyatakan bahwa polisi telah menahan salah satu pemimpin senior mereka, E. Muthukumar yang juga merupakan pemimpin aksi protes ini.

Pabrik yang sedang dilanda pemogokan ini memproduksi peralatan rumah tangga seperti kulkas, televisi, dan mesin cuci. Pabrik ini memiliki nilai produksi tahunan sekitar 4 miliar dolar AS, yang menyumbang sekitar sepertiga dari pendapatan tahunan Samsung di India yang mencapai 12 miliar dolar AS. Pabrik Samsung lain di Uttar Pradesh yang memproduksi ponsel pintar tidak mengalami aksi protes atau pemogokan.

Pemogokan ini menambah tantangan yang dihadapi Samsung di pasar India yang sangat penting bagi pertumbuhan perusahaan.

Menurut laporan Reuters, Samsung berencana memangkas hingga 30% tenaga kerjanya di beberapa divisi luar negeri, termasuk di India. Sebelumnya, otoritas antitrust India menuduh Samsung dan perusahaan ponsel pintar lainnya berkolaborasi dengan raksasa e-commerce untuk meluncurkan produk eksklusif, yang melanggar undang-undang persaingan.

Pemogokan ini juga menimbulkan bayangan kelam pada rencana Perdana Menteri India Narendra Modi untuk menarik lebih banyak investasi asing dalam program “Make in India.” Modi berharap dapat meningkatkan produksi elektronik hingga mencapai 500 miliar dolar AS dalam enam tahun mendatang. (jhon)