Ledakan serentak pager di Lebanon pada 17 September menyebabkan 9 orang tewas dan hampir 3.000 orang terluka, termasuk Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani. Menurut dua anggota Korps Garda Revolusi Iran, Amani membawa pager saat itu dan mengalami cedera serius, kehilangan satu matanya sementara mata lainnya terluka parah. Dia akan dipindahkan ke Teheran, ibu kota Iran, untuk perawatan
www.aboluowang.com
Amani dibawa ke rumah sakit setelah ledakan, dan menurut video yang dirilis oleh media Iran, ia terlihat berada di sebuah jalan yang kacau di Beirut, dengan perban melilit matanya dan kemeja putihnya berlumuran darah.
Kantor Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengutuk serangan ini dan menyatakan bahwa Iran siap membawa pulang Amani dan korban terluka lainnya untuk perawatan lebih lanjut di Iran. Dua pengawal Amani juga terluka karena membawa pager.
Araghchi juga menghubungi istri Amani, Narges Ghadirian, dan mendoakan agar Amani cepat pulih. Istri Amani menyebut bahwa Amani mengalami luka ringan dan sudah melewati masa kritis.
A video released by Iran's state-run media shows the moment the country's wounded ambassador, Mojtaba Amani, is transferred to the hospital following the attack on Hezbollah pagers. pic.twitter.com/DdlUIfSSJn
— Iran International English (@IranIntl_En) September 17, 2024
Ledakan pager ini menyebabkan setidaknya 9 orang tewas dan hampir 3.000 orang terluka, banyak di antaranya mengalami cedera parah. Anggota Korps Garda Revolusi mengungkapkan bahwa sebelum meledak, pager mengeluarkan suara “bip” selama sekitar 10 detik, yang membuat beberapa korban mengangkat pager untuk memeriksa pesan, tanpa menyadari bahwa ledakan akan terjadi seketika.
Israel dianggap memiliki kemampuan untuk melakukan serangan jarak jauh yang dapat menimbulkan korban massal, membuat pendukung pemerintah Iran khawatir dan menyatakan kekhawatiran mereka melalui media sosial. Insiden ini juga mengungkap identitas banyak anggota Hizbullah yang dirahasiakan. (jhon)