AS Tegaskan Tidak Akan Menerima Korea Utara Sebagai Negara Nuklir

Setelah Korea Utara mengungkapkan fasilitas pengayaan uraniumnya minggu lalu, Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell, menegaskan pada  Rabu (18/9/2024) bahwa AS tidak akan menerima Korea Utara sebagai negara nuklir. Menurut Kantor Berita Yonhap versi bahasa Inggris, pada sidang Komite Urusan Luar Negeri DPR AS pada  Rabu, Wakil Menteri Luar Negeri Campbell menegaskan kembali posisi Amerika Serikat dan menekankan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengambil tindakan yang merusak kepentingan Amerika Serikat dan sekutunya Korea Selatan dan Jepang

Zhang Ting

Korea Utara baru-baru ini mengungkap fasilitas pengayaan uraniumnya, yang pertama sejak 2010, ketika mereka menunjukkan fasilitas serupa kepada ilmuwan nuklir AS Siegfried Hecker. Pemerintah Korea Selatan mengecam keras tindakan Korea Utara tersebut serta janji Kim Jong-un untuk memperkuat kemampuan nuklir.

Campbell juga menegaskan bahwa AS siap bernegosiasi dengan Korea Utara, namun dengan syarat bahwa Korea Utara harus meninggalkan program nuklirnya.

Menanggapi pertanyaan apakah AS hanya akan memulai pembicaraan setelah Korea Utara meninggalkan program nuklirnya, Campbell menekankan keengganan Pyongyang untuk berunding dalam sidang  Rabu.

“Saya hanya akan mengatakan bahwa secara diplomatik, kami siap untuk duduk dan terlibat dengan Korea Utara,” katanya. Dia mengatakan, “Kami memiliki beberapa syarat. Kami tidak akan menerima Korea Utara sebagai negara bersenjata nuklir.”

“Saya dapat memberitahu Anda bahwa semua kontak kami adalah mencoba. Kami ingin membantu, kami ingin membantu selama COVID. Kami ingin membuka pintu.” Kami hampir tidak memiliki komunikasi dengan Korea Utara selama enam tahun terakhir,” katanya. Mereka memilih untuk tidak melakukan kontak langsung dengan kami.”

 Campbell dengan tegas mengiyakan ketika ditanya apakah pemimpin Korea Utara akan memiliki dampak negatif terhadap kepentingan AS di Indo-Pasifik.

“Saya ingin memperjelas bahwa Kim Jong-un mengambil langkah yang sangat berbahaya terhadap kepentingan strategis AS, terhadap mitra terdekat kami, Jepang dan Korea Selatan. Saya tidak melihat adanya manfaat dalam peran mereka di panggung global,” katanya.

Korea Utara juga menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya pada hari yang sama saat sidang dengar pendapat di hadapan Komite Urusan Luar Negeri DPR AS. Itu adalah peluncuran kedua dalam sepekan terakhir. (jhon)