Vision Times
Media CNN melaporkan bahwa Nabih Bulos, kepala biro Timur Tengah untuk Los Angeles Times yang berbasis di Beirut, Lebanon, menyatakan bahwa setelah ledakan fatal pada pager dan walkie-talkie selama dua hari berturut-turut, warga Lebanon menjadi takut terhadap perangkat komunikasi elektronik di rumah mereka. Banyak yang mematikan router Wi-Fi dan mencabut baterai perangkat elektronik mereka karena khawatir ledakan lain akan terjadi seperti yang terjadi pada Kamis (19/9/2024) lalu.
Bulos juga menganalisis sikap Hizbullah, mengatakan bahwa selama ini Hizbullah telah menganggap kerahasiaan sebagai inti dari strategi militernya, menghindari penggunaan perangkat teknologi tinggi untuk menghindari infiltrasi spyware Israel dan AS. Namun, kenyataannya, strategi ini terbukti tidak efektif dan mengungkapkan beberapa kesalahan intelijen dalam beberapa bulan terakhir. Jaringan komunikasi Hizbullah kini lumpuh, dan Bulos menyatakan bahwa mereka harus sepenuhnya membenahi sistem ini untuk mencegah infiltrasi lebih lanjut.
New York Times: BAC Adalah Perusahaan Cangkang Intelijen Israel
Ada berbagai spekulasi mengenai sumber perangkat elektronik seperti pager yang digunakan oleh Hizbullah. Media asing melaporkan bahwa agen “BAC CONSULTING KFT.” yang berbasis di Hongaria adalah perusahaan cangkang yang didirikan oleh unit intelijen Israel. Semua pager yang meledak tersebut buatan Israel dan dijual ke Hizbullah, menjadi semacam “Kuda Troya” modern.
New York Times melaporkan bahwa setelah mewawancarai 12 pejabat pertahanan dan intelijen yang telah diberi pengarahan tentang ledakan beruntun di Lebanon, rencana “Kuda Troya” modern ini terungkap. Israel pertama kali mendirikan perusahaan cangkang BAC di Hongaria dan bekerja sama dengan perusahaan Taiwan, Golden Apollo, untuk memproduksi pager, bahkan mendirikan dua perusahaan cangkang untuk menyembunyikan identitas asli pembuatnya.
Selanjutnya, Israel mulai menyebarkan informasi bahwa ponsel dapat mengungkapkan lokasi pengguna, membuat Hizbullah dan sekutunya percaya bahwa komunikasi melalui ponsel, bahkan aplikasi terenkripsi, tidak lagi aman. Akhirnya, mereka beralih menggunakan pager.
Sejak musim panas 2022, intelijen Israel mulai mengirim sejumlah kecil pager ke Lebanon, dan pada musim panas tahun ini, jumlah pager yang dikirim terus meningkat, dengan ribuan pager buatan Israel yang meledak masuk ke Lebanon.
CNN mengungkapkan bahwa serangan ledakan perangkat elektronik yang mengejutkan dunia ini, yang semakin memperburuk ketegangan di Timur Tengah, merupakan operasi gabungan antara unit intelijen Israel, Mossad, dan militer Israel.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada 15 September lalu mengatakan kepada kabinet perangnya bahwa mereka akan melakukan segala cara untuk membawa 70.000 warga Israel yang berperang melawan Hizbullah di utara kembali ke rumah.
Pada 17 September, pihak Israel menerima perintah untuk meledakkan ribuan pager bom secara bersamaan, menampilkan pesan teks berbahasa Arab yang seolah-olah berasal dari petinggi Hizbullah, dan beberapa detik kemudian, seluruh Lebanon pun menjadi kacau. (hui)