Terungkap Skandal Teh Herbal di Tiongkok Dicampur Obat Pereda Nyeri

Li Enzhen/Li Quan

Berita mengenai “teh herbal yang dicampur obat resep pereda nyeri” menduduki peringkat teratas dalam daftar pencarian populer dan menarik perhatian di kalangan masyarakat Tiongkok pada 19 September 2024.  

Menurut laporan media lokal, teh herbal yang diklaim dapat meredakan nyeri dengan cepat ternyata mengandung obat pereda nyeri yang kuat. Kasus ini melibatkan empat orang yang terlibat dalam produksi dan penjualan makanan beracun, di mana obat resep pereda nyeri, natrium diklofenak, ditambahkan ke dalam teh herbal untuk memberikan efek instan meredakan nyeri.

Kasus ini bermula ketika pada tahun 2023, seorang bernama Tian Moshun bekerja sama dengan Zhou Mohong untuk memproduksi teh herbal yang diklaim memiliki efek pereda nyeri. Namun, ketika hasil teh tersebut tidak memenuhi harapan, natrium diklofenak, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), ditambahkan ke dalam teh untuk memberikan efek instan. Teh ini kemudian dipasarkan kepada masyarakat sebagai produk herbal yang aman.

Pengujian menunjukkan bahwa dari teh yang disita, ditemukan 448 kotak teh dan 179,7 kg bahan mentah mengandung natrium diklofenak, yang dilarang digunakan dalam produksi makanan. Teh ini dijual ke berbagai agen dengan keuntungan besar, meskipun berisiko tinggi bagi kesehatan konsumen.

Empat orang yang terlibat dalam skandal ini dijatuhi hukuman penjara antara dua hingga empat tahun, dan didenda. Namun, banyak masyarakat yang merasa hukuman tersebut terlalu ringan mengingat dampaknya yang berpotensi mengancam nyawa.

Skandal ini memicu reaksi keras dari netizen, yang menyatakan ketidakpercayaan dan kekhawatiran akan produk teh herbal yang tampaknya aman tetapi ternyata berbahaya. Mereka juga mengutuk praktik penambahan bahan kimia berbahaya ke dalam produk yang seharusnya menyehatkan.

Skandal ini bukanlah yang pertama. Pada Desember tahun lalu, insiden serupa terjadi ketika seorang pria bernama Cheng dari Zhengzhou, Henan, membeli teh herbal yang mengandung natrium diklofenak, menyebabkan gejala seperti pusing dan mual. Penggunaan jangka panjang dari bahan kimia ini dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal,  bahkan bisa berujung pada transplantasi organ. (Hui)