www.aboluowang.com
Seorang pria Israel, Moti Maman diadili atas dugaan keterlibatannya dalam rencana Iran untuk membunuh para pemimpin Israel. Pria ini ditangkap oleh polisi Israel bulan lalu. Dinas intelijen domestik Israel, Shin Bet, menyatakan pada hari Kamis bahwa pria tersebut telah dua kali menyusup ke Iran, bertemu dengan pejabat Iran termasuk petugas intelijen. Iran menawarkan imbalan besar dan mengajukan serangkaian misi rahasia untuknya, termasuk membunuh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan kepala Shin Bet.
“Tindakan cepat dan tegas dari para penyidik berhasil menggagalkan rencana ini dan mencegah eskalasi yang bisa mengguncang negara,” kata Benjamin, kepala keamanan kepolisian Israel.
Pria yang didakwa tersebut hadir di pengadilan pada Kamis dan membantah tuduhan mengkhianati negara.
Badan Keamanan Nasional Israel menekankan bahwa penangkapan terbaru ini menunjukkan bahwa Iran sedang berupaya merekrut warga Israel untuk mengumpulkan intelijen dan menjalankan misi teroris di dalam Israel.
Pada saat yang sama, di tengah konflik yang terus meningkat di perbatasan Israel-Lebanon, perang intelijen juga semakin memanas.
Dalam beberapa hari terakhir, alat komunikasi Hizbullah yang didukung oleh Iran, seperti pager dan walkie-talkie, meledak di berbagai lokasi di Lebanon, menewaskan setidaknya 37 orang dan melukai lebih dari 3.000 lainnya. Sumber menyebut bahwa agen intelijen Israel, Mossad, telah menyusup ke rantai pasokan peralatan Hizbullah dan menanam bahan peledak di sekitar 5.000 perangkat sebelum mencapai Lebanon.
Akibat insiden ledakan ini, pihak berwenang Lebanon pada Kamis (19/9/2024) melarang penumpang membawa pager dan walkie-talkie dalam penerbangan dari ibu kota Beirut. Angkatan bersenjata Lebanon juga melakukan ledakan terkendali terhadap peralatan telekomunikasi yang dicurigai di berbagai lokasi pada hari yang sama.
Pemimpin Hizbullah, Nasrallah, mengecam serangan Israel yang menewaskan ribuan anggota Hizbullah sebagai kejahatan perang dan “deklarasi perang.” Saat Nasrallah berpidato di televisi, pesawat tempur Israel melintas di atas Beirut dengan suara ledakan sonik yang memekakkan telinga.
Menteri Pertahanan Israel Gallant memperingatkan, “Seiring berjalannya waktu, Hizbullah akan membayar harga yang semakin mahal.” Menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut, Israel telah memindahkan divisi yang terdiri dari ribuan pasukan elit dan penerjun payung dari selatan ke utara. Pentagon AS khawatir bahwa perang total antara Israel dan Hizbullah mungkin akan segera pecah.
Kekhawatiran semakin meningkat bahwa konflik terbaru antara Israel dan Hizbullah dapat berkembang menjadi perang total.
Melansir AFP, militer Israel mengeluarkan pernyataan yang menyebut bahwa mereka telah menyerang fasilitas infrastruktur teroris Hizbullah di daerah Chihine, Tayibe, Blida, Meiss El Jabal, Aitaroun, dan Kfarkela di Lebanon selatan, serta satu fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah di Khiam.
Dalam pernyataan terpisah, militer Israel menyebut bahwa dua drone Lebanon melintasi perbatasan masuk ke wilayah Israel, namun tidak menyebabkan korban jiwa. Salah satu drone jatuh di dekat Beit Hillel, menyebabkan kebakaran, sementara yang lain jatuh di dekat Yaara.
Ledakan pager dan walkie-talkie di Lebanon selama dua hari terakhir menewaskan dan melukai banyak anggota Hizbullah. Israel terus melancarkan serangan udara terhadap fasilitas terkait Hizbullah di Lebanon selatan. Kekhawatiran meningkat bahwa perang total antara Israel dan Hizbullah bisa segera pecah. (jhon)