Perang Memasuki “Tahap Baru”! Israel Kembali Serang Lebanon, Hizbullah Kecam Kasus Ledakan Sebagai “Pembantaian Besar-besaran”

Setelah dua gelombang serangan ledakan peralatan komunikasi, beberapa wilayah di selatan Lebanon baru-baru ini mengalami serangan udara besar-besaran dari militer Israel. Pada 19 September malam waktu setempat, militer Israel melancarkan serangan udara baru terhadap Hizbullah, melibatkan puluhan pesawat tempur yang menargetkan lebih dari 100 titik peluncuran roket milik Hizbullah.

www.aboluowang.com

Menyusul dua gelombang serangan bom berturut-turut terhadap peralatan komunikasi, beberapa daerah di Lebanon selatan baru-baru ini menjadi sasaran serangan udara Israel berskala besar. Pada 19 September malam, pasukan Israel melancarkan putaran baru serangan udara terhadap Hizbullah dengan puluhan jet tempur, menyerang lebih dari 100 lokasi peluncuran roket Hizbullah.

Militer Israel menyatakan bahwa pada Kamis (19/9), mereka telah menyerang beberapa wilayah di selatan Lebanon. Serangan ini berhasil menghantam infrastruktur Hizbullah serta fasilitas penyimpanan senjata. Mereka juga membombardir daerah Naqoura. Militer Israel menyatakan bahwa serangan ini bertujuan untuk melemahkan kemampuan Hizbullah.

Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, bersama pejabat militer tinggi Israel, mengevaluasi operasi militer di perbatasan utara Israel. Gallant menyebut bahwa konflik dengan Hizbullah telah memasuki fase baru, dengan peluang besar namun juga berisiko. 

Dia menambahkan bahwa target utama pada fase baru ini adalah Hizbullah, bukan lagi Hamas. Gallant menegaskan bahwa tujuan militer Israel adalah memastikan warga di utara negara tersebut dapat kembali ke rumah mereka dengan aman, dan seiring waktu, Hizbullah akan membayar harga yang semakin tinggi.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam pidatonya mengomentari serangan Israel baru-baru ini. Menurutnya, serangan Israel terhadap peralatan komunikasi telah melewati garis merah, dan dia menyebut serangan Israel itu sebagai “pembantaian besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya,” yang memberikan pukulan berat bagi Hizbullah. 

Dia juga menyatakan bahwa Hizbullah akan membalas serangan ini. Nasrallah menekankan bahwa Hizbullah tidak akan runtuh oleh serangan udara Israel kali ini, dan Israel akan menghadapi “balasan yang keras dan hukuman yang adil.” Hizbullah tidak akan berhenti berperang sampai Israel menghentikan agresinya terhadap Jalur Gaza.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, memperingatkan bahwa risiko eskalasi besar semakin meningkat dan mendesak Israel dan Lebanon untuk menahan diri semaksimal mungkin. (jhon)

Keterangan gambar: Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, menyatakan akan membalas serangan Israel.
Keterangan gambar: Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. Sumber: Dikutip dari akun X (sebelumnya Twitter) Antonio Guterres.