Ledakan Tambang Batubara Iran, Setidaknya 51 Orang Tewas dan 20 Orang Terluka

Epochtimes.com

Media resmi Iran pada  Minggu (22/9/2024) melaporkan bahwa sebuah ledakan gas di tambang batubara di Provinsi Khorasan Selatan, Iran, menewaskan setidaknya 51 orang dan melukai 20 lainnya.

Kecelakaan ini terjadi di tambang batubara Tabas, sekitar 540 kilometer (335 mil) tenggara ibu kota Teheran. Media resmi melaporkan bahwa ledakan tersebut dipicu oleh gas metana di blok B dan C tambang yang dioperasikan oleh perusahaan Madanjoo.

Menurut laporan dari televisi nasional, ledakan terjadi pada Sabtu  malam pukul 21.00  (17:30 GMT). Saat itu, ada 69 pekerja yang bekerja di dua blok tersebut, dengan 22 orang di blok C dan 47 di blok B.

Gubernur Provinsi Khorasan Selatan, Ali Akbar Rahimi, mengatakan di televisi nasional bahwa operasi penyelamatan di blok B telah selesai. Dari 47 pekerja yang berada di blok tersebut, 30 orang tewas dan 17 lainnya terluka. Saat ini, operasi penyelamatan di blok C sedang berlangsung, dengan tingkat metana yang lebih tinggi, dan diperkirakan memerlukan waktu 3 hingga 4 jam.

Belum jelas berapa banyak orang yang masih terperangkap di dalam tambang.

Media nasional telah memperbarui laporan sebelumnya yang menyebutkan 30 orang tewas, dan kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa “jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 51 orang, dengan 20 orang terluka.”

Televisi nasional sebelumnya mengutip pejabat dari Bulan Sabit Merah Iran yang menyatakan bahwa 24 orang hilang. 

“17 korban luka telah dilarikan ke rumah sakit, dan 24 orang masih hilang,” kata pejabat tersebut.

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Di televisi, dia mengatakan, “Saya sudah berbicara dengan para menteri, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk menindaklanjuti kejadian ini.”

Menurut IRNA, tambang batubara Tabas mencakup area lebih dari 30.000 kilometer persegi (sekitar 11.600 mil persegi) dan memiliki cadangan batubara kokas dan batubara termal yang besar. Wilayah ini “dianggap sebagai kawasan tambang batubara terbesar dan terkaya di Iran.”

Gubernur Rahimi mengatakan, “76% dari batubara nasional berasal dari daerah ini, dan sekitar 8 hingga 10 perusahaan besar beroperasi di sini, termasuk Madanjoo.”

Jaksa setempat, Ali Nesaei, mengatakan di media nasional bahwa tingginya konsentrasi gas di tambang membuat operasi penyelamatan menjadi sulit. 

“Prioritas utama saat ini adalah memberikan bantuan kepada korban luka dan menyelamatkan mereka yang terperangkap di bawah reruntuhan,” katanya, seraya menambahkan bahwa kelalaian dan kesalahan dari pihak terkait akan ditangani nanti.

Menurut laporan BBC, tahun lalu, sebuah tambang batubara di kota Damghan, Iran utara, mengalami ledakan yang menewaskan 6 orang. Media lokal melaporkan bahwa ledakan tersebut kemungkinan disebabkan oleh kebocoran gas metana. 

Pada Mei 2021, dua penambang tewas dalam kecelakaan di tambang yang sama. Pada 2017, ledakan di tambang batubara di kota Azad Shahr, Iran utara, menewaskan 43 penambang, yang memicu kemarahan publik terhadap pemerintah Iran. (jhon)