Reuters: Iran Menahan Pendorong Rudal dan Tidak Mengirimkannya ke Rusia

Kantor berita Reuters melaporkan bahwa pada 10 September lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuduh Iran telah mengirimkan Fath-360 dengan jangkauan hingga 121 kilometer kepada Rusia, dan rudal tersebut “kemungkinan akan digunakan dalam beberapa minggu di Ukraina.” Namun, Iran belum mengirimkan pendorong rudal tersebut. Pejabat intelijen Eropa memperkirakan Iran tidak akan memberikan senjata tersebut kepada Rusia, namun tidak memberikan penjelasan rinci.

www.aboluowang.com

Reuters memperoleh informasi terbaru bahwa Iran menahan pendorong rudal Fath-360 dan belum mengirimkannya ke Rusia. Laporan dari Reuters mengatakan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuduh Iran telah mengirim rudal Fath-360 dengan jangkauan 121 kilometer ke Rusia dan rudal tersebut kemungkinan akan digunakan di Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.

Para ahli menyebutkan bahwa ada beberapa alasan mengapa Iran belum mengirimkan pendorong rudal tersebut. Salah satunya adalah Rusia mungkin berencana untuk memodifikasi truk mereka untuk membawa rudal. 

Fabian Hinz, seorang ahli rudal Iran dari International Institute for Strategic Studies, menyatakan bahwa truk komersial yang dimodifikasi Iran untuk meluncurkan rudal ini dan lainnya tidak cukup tangguh untuk beroperasi di medan yang kasar selama musim dingin di Ukraina. “Truk Mercedes komersial yang tersedia sama sekali tidak memiliki kemampuan off-road.”

Alasan lainnya bahwa dengan menahan pendorong rudal, Iran mungkin ingin membuka ruang untuk meredakan ketegangan dengan negara-negara Barat dan memulai putaran negosiasi baru. 

David Albright, direktur Institute for Science and International Security yang pernah menjabat sebagai inspektur nuklir PBB, menyebutkan bahwa Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, dan pejabat tinggi lainnya akan bertemu dengan pejabat Eropa selama Majelis Umum PBB minggu depan di New York untuk menguji potensi diplomasi terkait program nuklir Iran, ketegangan regional, dan perselisihan lainnya.

Albright menambahkan, “Mereka (pejabat tinggi Iran) mungkin menghentikan pengiriman pendorong rudal untuk memberi ruang bagi negosiasi tersebut. Dapat dibayangkan bahwa jika rudal Iran menghujani Ukraina, mereka akan dikutuk di Majelis Umum.”

Kementerian Pertahanan Rusia menolak untuk berkomentar. Sementara Dewan Keamanan Nasional AS belum memberikan tanggapan, dan Pentagon juga menolak untuk berkomentar. Sedangkan Perwakilan Iran di PBB juga belum segera memberikan tanggapan. (jhon)