Surabaya – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, dalam acara East Java Economic Forum (EJAVEC) 2024, Senin (30/9) di Vasa Hotel Surabaya, menyampaikan pentingnya optimalisasi transaksi mata uang lokal (Local Currency Transaction/LCT) untuk memperkuat ekonomi dan perdagangan luar negeri Jawa Timur. Transaksi ini dinilai mampu mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS serta meningkatkan efisiensi dalam perdagangan dengan negara-negara mitra utama, khususnya ASEAN-5 dan Eropa.
Erwin menekankan, “Meskipun ketidakpastian perekonomian global masih ada, indikator menunjukkan tren perbaikan. Tekanan inflasi global mereda, cuaca yang lebih stabil, serta keberlanjutan proyek strategis nasional menjadi faktor kunci dalam memperkuat ekonomi Jawa Timur di tahun 2024. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun depan berada pada kisaran 4,7% hingga 5,5% dengan inflasi yang terkendali pada 2,5%±1%.”
Selain itu, Erwin menyoroti tantangan yang dihadapi, seperti ketidakpastian ekonomi global yang masih membayangi dan sikap ‘wait and see’ para investor menjelang tahun politik. Namun, dengan koordinasi yang baik antara forum TPIP-TPID serta berbagai upaya distribusi pasokan, inflasi diharapkan tetap terjaga.
Acara EJAVEC 2024 yang juga menjadi ajang pengumpulan kajian terstruktur hingga Oktober 2024 bertujuan mendorong resiliensi dan akselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di tengah ketidakpastian global. Akselerasi ini akan dicapai melalui transformasi ekonomi, teknologi, dan inovasi, khususnya dalam sektor unggulan Jawa Timur.