EtIndonesia. Ilmuwan telah menemukan batang pohon yang terkubur di bawah tanah di suatu tempat di Bumi yang sudah lama tidak ditumbuhi pohon. Kepulauan Falkland diketahui hampir tandus, kecuali beberapa semak dan vegetasi dataran rendah lainnya yang dilaporkan.
Batang pohon tersebut berada hampir 6 meter di bawah tanah dan Dr. Zoƫ Thomas, dosen geografi fisik di Universitas Southampton, Inggris, menemukan beberapa di antaranya.
Dr. Thomas, penulis utama penelitian tersebut, mengatakan: “Kami pikir itu sangat aneh karena salah satu hal tentang Kepulauan Falkland yang diketahui semua orang adalah tidak ada pohon yang tumbuh.”
“Daerah ini sangat berangin dan tandus.”
Dia mengatakan sisa-sisa pohon tersebut sangat terpelihara. Namun, dia yakin bahwa itu bukan sisa-sisa baru karena pohon tidak diketahui tumbuh di wilayah tersebut.
“Ide bahwa mereka menemukan batang dan cabang pohon membuat kami berpikir berapa umur benda ini? Kami cukup yakin bahwa tidak ada pohon yang tumbuh di sana dalam waktu yang lama,” tambahnya.
Ternyata, fosil pohon purba ini jauh lebih tua dari yang mereka duga sebelumnya.
Dalam jurnal Antarctic Science, Thomas dan timnya percaya bahwa penemuan ini membuktikan bahwa hutan hujan beriklim sedang pernah ada di Kepulauan Falkland.
Kisah sebenarnya tentang sisa-sisa pohon itu terungkap ketika tim memulai penanggalan radiokarbon untuk menentukan usianya. Proses ini dapat menentukan usia bahan organik hingga 50.000 tahun. Namun, dalam kasus fosil pohon ini, metode tersebut gagal karena terbukti terlalu tua.
Mereka kemudian mempelajari serbuk sari dan spora mikroskopis yang ditemukan di lahan gambut. Untuk itu, sisa-sisa tersebut dibawa ke Universitas New South Wales di Australia, tempat mikroskop elektron dapat menghasilkan gambar kayu yang terperinci.
Setelah menganalisis spora, tim menyimpulkan bahwa batang dan cabang pohon tersebut berusia antara 15 juta hingga 30 juta tahun.
Mereka juga menentukan kondisi tempat pohon-pohon ini tumbuh. Jutaan tahun lalu, hutan hujan di Kepulauan Falkland pasti mirip dengan Patagonia modern, lebih basah dan lebih hangat.
Para peneliti juga mencoba memahami mengapa pohon tidak tumbuh di Kepulauan Falkland karena mereka ditemukan pada garis lintang yang sama di Amerika Selatan. Mereka berteori bahwa angin kencang dan tanah gambut yang asam mungkin menjadi alasan mengapa daerah itu hampir tandus.(yn)
Sumber: wionews