Secretchina.com
Situasi di Timur Tengah semakin memanas, Iran meluncurkan serangkaian rudal ke arah Israel pada Selasa malam (1/10/2024). Sirene peringatan serangan udara di seluruh Israel dibunyikan. Garda Revolusi Islam Iran menyatakan bahwa jika Israel membalas serangan udara ini, mereka akan melancarkan “serangan menghancurkan” di beberapa wilayah Israel.
Serangan Rudal Iran ke Israel, Timur Tengah Membara
Menurut laporan dari AFP dan media asing lainnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 1 Oktober mengeluarkan pernyataan yang menyatakan, “Baru saja, Iran meluncurkan rudal ke arah Israel”. Sirene serangan udara berbunyi di seluruh Israel.
Kantor Berita Iran (IRNA) melaporkan bahwa pemerintah Teheran telah melancarkan “serangan rudal” ke pusat bisnis Israel di Tel Aviv.
Dilaporkan bahwa Iran meluncurkan 150 hingga 200 rudal dalam serangan ini.
Seorang jurnalis AFP melaporkan bahwa suara ledakan terdengar di atas langit Yerusalem. Petugas penyelamat lokal melaporkan bahwa dua orang di bagian tengah Israel terluka oleh pecahan peluru, namun hanya menderita luka ringan.
Sekitar satu jam setelah Iran meluncurkan rudal, militer Israel sempat mengumumkan bahwa ancaman telah berlalu “dan memutuskan bahwa masyarakat di seluruh negeri sekarang diizinkan meninggalkan tempat perlindungan udara”. Mereka juga menyatakan telah berhasil mencegat sejumlah besar rudal yang diluncurkan Iran.
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengecam “konflik yang terus meluas di Timur Tengah” dan dalam pernyataannya menambahkan: “Tindakan-tindakan ini harus dihentikan, kita sangat membutuhkan gencatan senjata”.
Seorang juru bicara otoritas bandara Israel mengatakan bahwa Israel telah menutup wilayah udaranya, dan semua penerbangan dialihkan. Irak, Lebanon, dan Yordania, yang berada di antara Iran dan Israel, juga telah menutup wilayah udara mereka sementara.
Pentagon: Serangan Iran Dua Kali Lebih Besar dari April lalu
Menurut Pentagon, serangan Iran pada Selasa malam (1/10) itu dua kali lebih besar dari yang terjadi pada April lalu, saat Iran juga meluncurkan rudal ke Israel.
Menurut laporan CNN, juru bicara Pentagon, Pat Ryder, mengatakan, “Jumlah rudal balistik yang mereka luncurkan kali ini sekitar dua kali lipat dari yang terakhir kali.”
Pat Ryder menambahkan, “Mereka tidak akan menembakkan begitu banyak rudal tanpa tujuan mengenai sesuatu.”
CNN juga melaporkan bahwa seorang pejabat senior Gedung Putih pada 1 Oktober mengeluarkan pernyataan, “Amerika Serikat telah mengetahui adanya tanda-tanda bahwa Iran sedang bersiap untuk segera melancarkan serangan rudal balistik ke Israel.”
Pernyataan tersebut juga menyebutkan, “Kami secara aktif mendukung upaya pertahanan untuk melindungi Israel dari serangan ini. Serangan militer langsung Iran ke Israel akan membawa konsekuensi serius bagi Iran.”
Diduga Teroris Menyerang Tel Aviv, 4 Orang Tewas dan 7 Terluka
Polisi Israel melaporkan bahwa terjadi penembakan di Tel Aviv pada tanggal Selasa (1/10), menyebabkan 4 orang tewas dan 7 orang terluka. Polisi mengatakan, dua penyerang di lokasi kejadian telah “dinetralisir”. Insiden penembakan ini terjadi di Jalan Yerusalem, salah satu jalan utama di kota tersebut dan merupakan rute transportasi publik yang penting di distrik Jaffa.
Layanan darurat Israel mengatakan bahwa mereka sedang merawat para korban luka.
Gambar yang ditayangkan di televisi Israel menunjukkan dua orang penyerang membawa senapan. Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan korban yang tergeletak di trotoar Jalan Yerusalem.
Menurut laporan BBC, polisi Israel menduga motif serangan ini adalah terorisme.
Penembakan terjadi saat Tel Aviv tengah bersiap menghadapi serangan rudal dari Iran, yang membuat suasana menjadi mencekam.
Tak lama sebelum penembakan, penduduk Tel Aviv telah menerima pemberitahuan dari militer Israel untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan udara dan menghindari perjalanan atau aktivitas luar ruangan yang tidak perlu. Jalan-jalan di kota itu pun segera dikosongkan.
Setelah penembakan terjadi, sirene serangan udara berbunyi di seluruh Tel Aviv, dan warga berlari menuju tempat perlindungan. Tak lama kemudian, ledakan terdengar di atas kota, diiringi kilatan cahaya dari sistem pertahanan udara Israel.
Militer Israel: Malam Ini Akan Melakukan “Serangan Hebat di Timur Tengah”
Menurut laporan BBC, juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan bahwa Angkatan Udara Israel malam ini akan “melancarkan serangan hebat di Timur Tengah”.
Dia sebelumnya telah menyatakan bahwa serangan ini akan membawa dampak serius bagi Iran.
Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel, Herzi Halevi, juga memperingatkan bahwa mereka mungkin akan melakukan serangan balasan. Dalam pernyataannya di media sosial X, dia mengatakan bahwa mereka berniat untuk “membuktikan kemampuan serangan Israel”.
“Kami akan memilih waktu yang tepat untuk membalas, sesuai dengan instruksi pemimpin politik, dan menunjukkan kemampuan serangan kami yang akurat.”
Garda Revolusi Iran: Jika Israel Membalas Serangan, Akan Mendapatkan “Serangan Menghancurkan”
Garda Revolusi Islam Iran pada 1 Oktober menyatakan bahwa jika Israel membalas serangan udara Iran, mereka akan melancarkan “serangan menghancurkan” di beberapa wilayah Israel.
Garda Revolusi melalui Kantor Berita Fars menyatakan, “Jika rezim Zionis (Israel) merespons tindakan militer Iran, mereka akan menerima serangan yang menghancurkan.”
Garda Revolusi menekankan bahwa serangan rudal yang dilakukan Teheran terhadap Israel hari ini adalah balasan atas terbunuhnya pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah dan sebelumnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh minggu lalu.
Dalam pernyataannya, Garda Revolusi menyebutkan, “Sebagai balasan atas kematian (pemimpin Hamas) Haniyeh, pemimpin Hizbullah Nasrallah, dan komandan Garda Revolusi Abbas Nilforoushan, kami menargetkan wilayah inti yang diduduki (Israel) sebagai sasaran serangan kami.” (jhon)