Mogok Massal Pekerja Pelabuhan Pantai Timur AS dan Teluk Meksiko Berdampak Secara Global, Gedung Putih Desak  Kedua Pihak Berdialog

New Tang Dynasty Asia Pacific Television

Negosiasi antara buruh dan pengusaha di pelabuhan Pantai Timur Amerika Serikat dan Teluk Meksiko gagal mencapai kesepakatan. Pada 1 Oktober 2024, lebih dari 10.000 pekerja melancarkan pemogokan pertama dalam 47 tahun, menyebabkan pelabuhan yang menangani setengah dari perdagangan laut impor AS berhenti beroperasi. Media internasional memperkirakan pemogokan ini akan mengakibatkan kerugian ekonomi sebesar 500 juta dolar AS per hari dan mempengaruhi rantai pasokan global.

“Kami mendesak Aliansi Kelautan AS untuk duduk di meja perundingan dan mengajukan proposal yang adil. Kami telah menekankan bahwa kami percaya para pekerja ini harus mendapatkan upah yang adil. Mereka pantas mendapatkan manfaat yang setara dengan rekan-rekan seprofesinya,” ujar juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre.

Para pekerja pelabuhan Pantai Timur melancarkan pemogokan, dan Asosiasi Pekerja Pelabuhan Internasional (ILA) mengumumkan bahwa mulai 1 Oktober 2024 waktu AS, semua pelabuhan di sepanjang pantai Atlantik dan Teluk Meksiko akan ditutup hingga Aliansi Maritim AS (USMX) menerima syarat negosiasi.

Ini adalah pemogokan pertama ILA sejak 1977, dan diperkirakan sekitar 36 pelabuhan akan terkena dampaknya. Media internasional melaporkan bahwa jika pemogokan ini berlangsung selama beberapa minggu, hal itu dapat memicu kembali inflasi di AS dan memberikan dampak signifikan di seluruh dunia, menyebabkan penundaan besar dalam rantai pasokan, dengan efek berantai yang berpotensi berlangsung hingga tahun 2025. (hui)