Hari Pertama Libur Panjang di Tiongkok, Belasan Mobil Tabrakan Beruntun di Jalan Tol dan Terbakar, Sejumlah Wilayah Mengalami Hujan Salju dan Kemacetan

Yu Liang, Xiong Bin, Tian Yuan – NTD

Pada hari pertama libur panjang “11 Oktober”, sebuah kecelakaan beruntun terjadi di jalan tol di Mongolia Dalam akibat jalan licin karena salju. Selain itu, kemacetan parah terjadi di jalan tol dan jalan raya. Di Beijing, Datong di Shanxi, dan beberapa tempat lainnya tiba-tiba turun salju, menyebabkan suhu turun drastis dan banyak wisatawan merasa kedinginan.

Akibat hujan salju yang terus-menerus, jalanan menjadi licin. Pada 1 Oktober pukul 07.48 pagi, kecelakaan besar terjadi di jalan tol Jingzang, dekat Gunung Zhuozi di Ulanqab. Beberapa kendaraan terbakar hebat, api menyala tinggi dan asap hitam tebal membumbung.

Sebuah truk gandeng besar tiba-tiba kehilangan kendali dan melintang di jalan tol, membuat kendaraan di belakangnya tidak sempat bereaksi, sehingga terjadi tabrakan beruntun. Sebuah truk besar dan 10 mobil kecil terbakar.

Pada libur panjang “1 Oktober”, banyak orang yang mengemudi untuk bepergian atau pulang kampung. Di banyak tempat, terjadi kemacetan panjang di jalan tol yang berlangsung hingga  2 Oktober.

Seorang pemandu wisata di Kangding, Sichuan, Tiongkok bernama samaran Duoji, mengatakan: “Di Gunung Zheduo di Ganzi, Sichuan, yang merupakan gunung pertama sebelum masuk Tibet di rute 318, salju turun tadi malam dan kemacetan parah terjadi. Karena liburan, banyak orang datang, setiap hari macet. Ada ribuan mobil, takut terjebak di jalan. Jika macet, sinyal juga hilang karena terlalu banyak orang, tidak mampu menangani.”

Sementara itu, di Beijing, Mongolia Dalam, Zhangjiakou di Hebei, dan Datong di Shanxi, tiba-tiba turun salju, membuat banyak wisatawan tidak siap. Mereka terjebak dalam kemacetan panjang di jalan tol dan tidak bisa menghangatkan diri.

Seorang wisatawan dari Jiangsu, Tuan Ke, mengatakan: “Beberapa hari terakhir, salju turun di Datong. Semua orang memakai jaket bulu angsa, sangat dingin. Beberapa hari yang lalu saya masih memakai kaos lengan pendek, tidak membawa jaket bulu angsa, hanya membawa jaket angin tipis, tidak tahan lagi, saya harus pulang. Saat angin bertiup, sangat dingin, wajah terasa kering karena angin, suhu sangat bervariasi, jadi banyak yang terkena flu.”

Seorang peternak di padang rumput Hulunbuir, bernama samaran Basen, mengatakan: “Salju sudah turun dan sangat dingin, kami sudah memakai jaket bulu angsa yang tebal. Anginnya sangat kencang, mudah terkena flu, orang dari selatan tidak bisa menahan dingin.”

Seorang pemilik penginapan di Saihanba, Nyonya Wang, mengatakan: “Saihanba terletak di dataran tinggi, jadi salju sudah turun dan sangat dingin, sekarang suhunya sudah di bawah nol derajat. Pada malam hari, sangat dingin, tanpa membawa jaket bulu angsa, pasti menyesal. Tidak ada yang berlebihan, siang hari juga dingin, kemarin saya berada di luar selama beberapa jam dan saya merasa hidung saya sedikit tersumbat.” (Hui)