Raja Salman dari Arab Saudi di Usia 88 Tahun Mengidap Infeksi Paru-paru

Tak ada rincian lebih lanjut yang diberikan tentang raja berusia 88 tahun itu, yang mana elah memerintah Kerajaan Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar di dunia sejak 2015

Aldgra Fredly

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, menjalani pemeriksaan medis untuk infeksi paru-paru padai Minggu, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kerajaan.

“Semoga Allah melindungi Pelayan Dua Masjid Suci dan memberinya kesehatan dan kesejahteraan,” kata Pengadilan Kerajaan dalam pernyataan yang dirilis oleh Kantor Berita Saudi yang dikelola negara pada 6 Oktober.

Pengadilan Kerajaan tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan raja atau berapa lama tes medis tersebut akan berlangsung.

Raja yang berusia 88 tahun ini telah memerintah Arab Saudi sejak 2015 dan memegang kekuasaan absolut di negara tersebut. Arab Saudi adalah produsen minyak mentah terbesar di dunia. Pada tahun 2022, negara ini mengekspor minyak senilai $236 miliar.

Pada tahun 2017, Raja Salman menunjuk putranya, Mohammed bin Salman, sebagai putra mahkota, menjadikannya penerus takhta. Salman juga memberi wewenang kepada putra mahkota yang berusia 39 tahun itu untuk mengawasi urusan kerajaan.

Pada  Agustus, Raja Salman mengeluarkan dekrit kerajaan yang memungkinkan kabinet untuk bersidang bahkan tanpa kehadiran raja, putra mahkota, atau para deputi.

Berdasarkan dekrit tersebut, setiap pertemuan semacam itu akan dipimpin oleh anggota kabinet tertua yang merupakan keturunan Raja Abdulaziz Al Saud, yang mendirikan Arab Saudi pada tahun 1932.

Pada 24 September, Raja Salman sendiri memimpin sesi kabinet, menurut laporan media negara.

Raja juga menjalani pemeriksaan medis untuk infeksi paru-paru pada  Mei setelah mengalami nyeri sendi dan demam tinggi, menurut media negara, yang mengatakan bahwa ia dirawat dengan antibiotik.

Pangeran Mohammed menunda kunjungan resmi ke Jepang pada  Mei karena kekhawatiran tentang kesehatan raja, tetapi kemudian ia mengeluarkan pernyataan yang meyakinkan publik tentang kondisi ayahnya. Sebulan sebelumnya, raja pergi ke rumah sakit untuk apa yang digambarkan media negara sebagai “pemeriksaan rutin.”

Pada tahun 2022, media negara melaporkan bahwa Raja Salman dirawat di rumah sakit untuk mengganti baterai alat pacu jantungnya. Dia juga menjalani pemeriksaan medis dan kolonoskopi pada tahun itu, tetapi tidak ditemukan kelainan, menurut media negara.

Raja menjalani operasi pada tahun 2020 untuk mengangkat kantong empedunya setelah ia mengalami peradangan dan keluar dari rumah sakit setelah 10 hari, menurut media negara. (asr)

Associated Press turut berkontribusi dalam laporan ini.