Rusia pada Rabu (9/10/2024), mengumumkan bahwa wilayah Bryansk di barat negara itu memasuki status darurat setelah Ukraina mengonfirmasi menyerang sebuah gudang senjata di daerah tersebut
Chen Yue – New Tang Dynasty Television
Kantor lokal Kementerian Situasi Darurat Rusia menyatakan bahwa status darurat diberlakukan setelah terjadi ledakan di sebuah area di wilayah Bryansk, Rusia barat.
Menurut informasi, militer Ukraina mengklaim telah menyerang gudang senjata tersebut pada malam hari.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa gudang tersebut menyimpan amunisi rudal dan amunisi senjata artileri, termasuk amunisi yang dikirim dari Korea Utara, serta bom yang dipandu untuk digunakan di udara.
Belakangan ini, militer Ukraina telah mengambil alih sebagian besar wilayah Kursk di perbatasan Rusia dan meningkatkan serangan di dalam wilayah Rusia, dengan fokus utama pada fasilitas energi untuk memutuskan pasokan logistik militer Rusia.
Di sisi lain, Rusia terus melakukan serangan balasan terhadap militer Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu menyatakan bahwa mereka telah merebut kembali dua pemukiman yang sebelumnya dikuasai oleh militer Ukraina di daerah Kursk, yaitu Novosorozhino dan Pokrovsky. Sebelumnya, militer Rusia juga berhasil mengendalikan dua pemukiman di wilayah Donetsk, Ukraina timur. Militer Ukraina menyatakan bahwa mereka akan terus memperkuat pertahanan.
Sejak Agustus, Ukraina telah mengubah strateginya, mengalihkan perhatian militer Rusia, menarik pasukan untuk memasuki wilayah Rusia, dan pada akhir Agustus mengklaim telah menguasai hampir 1.300 kilometer persegi di wilayah Kursk, serta merebut 100 pemukiman. Pada pertengahan September, militer Rusia mengklaim telah merebut kembali 12 pemukiman.
Saat ini, kedua belah pihak masih terlibat dalam pertempuran sengit di medan perang utama Ukraina. Rusia juga terus membombardir infrastruktur di kota Kharkiv dan Kherson, sementara militer Ukraina melakukan serangan balasan, menembak jatuh drone Rusia, serta membombardir fasilitas penyimpanan minyak Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Rabu dalam menghadiri KTT Ukraina-Southeast Europe di Rumania, mendesak masyarakat internasional untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam menghadapi Rusia. Dia menyatakan bahwa perlawanan Ukraina terhadap invasi Rusia adalah penting bagi seluruh Eropa Timur dan merupakan syarat bagi stabilitas di Balkan.
Presiden Zelensky mengatakan: “Jika Rusia berhasil menaklukkan negara kami dan mengancam seluruh Eropa Timur, maka tidak diragukan lagi, Moskow akan memanfaatkan Laut Baltik atau Balkan untuk merusak daerah berikutnya di Eropa.”
Zelenskyy juga berpendapat bahwa ada kemungkinan untuk mengakhiri perang pada tahun 2025, meskipun ia tidak menjelaskan secara spesifik mengenai dasar untuk mengakhiri perang. Saat ini, angkatan bersenjata Rusia menguasai hampir 20% wilayah Ukraina di timur dan selatan. Ukraina terus meminta sekutu Baratnya untuk mengizinkan serangan senjata ke target militer di dalam wilayah Rusia. (Hui)
.